Catatan Medis Dari Luka Mematikan Bocah Cikole yang Lehernya Tertusuk

Konten Media Partner
8 Juli 2019 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, saat menemui keluarga Revana bocah yang tertusuk pisau di Kecamatan Cikole. | Sumber Foto:OKSA BC.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, saat menemui keluarga Revana bocah yang tertusuk pisau di Kecamatan Cikole. | Sumber Foto:OKSA BC.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Renava Salisa Putri (9 tahun), bocah asal Kampung Babakan Jampang, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi sudah dimakamkan tak jauh dari rumahnya. Bocah malang ini, tewas dengan leher tertusuk pisau dapur yang dibawahnya bermain tak jauh dari rumahnya, pada hari Minggu tanggal 7/8/2019 kemarin sekitar pukul 16.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Korban sempat dibawa ke RSUD Syamsudin SH untuk mendapakan penanganan medis, namun sayang detak jantungnya sudah tak terdeteksi saat tiba di rumah sakit, hanya berselang belasan menit setelah kejadian.
Ketua Tim Informasi RSUD Syamsudin SH, dr. Wahyu Handriana, saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Senin (8/7/2019), mengungkapkan Revana saat tiba di unit gawat darurat sudah dalam dalam status henti nafas dan henti jantung. "Henti jantungnya kemungkinan sebelum masuk rumah sakit, dan saat diberikan pertolongan memang sudah tidak merespon lagi," pungkas Wahyu.
Revana dinyatakan meninggal oleh tim medis 15 menit setelah kedatangan ke rumah sakit. “Berlumuran darah dengan luka terbuka di leher dengan lebar sekitar dua centimeter,” ungkap Wahyu
Kedalaman luka dibagian leher kanan korban memang tidak diketahui, karena keluarga tidak mengizinkan proses otopsi. Tim medis juga hanya mengetahui penyebab luka akibat tertusuk senjata tajam, dari keluarga korban.
ADVERTISEMENT
"Untuk karakteristik luka itu ada pada leher sebelah kanan dengan kedalaman luka belum diketahui karena belum dilakukan otopsi, dan untuk penyebab pasti apakah karena senjata tajam atau bukan, hanya bisa dijawab oleh dokter ahli forensik," ungkap Wahyu.