Dinilai Tak Layak, Pedagang Pasar Sagaranten Sukabumi Ogah Tempati Kios

Konten Media Partner
14 Mei 2018 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinilai Tak Layak, Pedagang Pasar Sagaranten Sukabumi Ogah Tempati Kios
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Bangunan Pasar Sagaranten di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi dikeluhkan para pedagang. Tata letak kios dalam pasar dinilai kurang strategis, pedagang memilih lebih memilih memanfaatkan tempat parkir pasar untuk berjualan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkapkan Koko (55 tahun), salah satu pedagang yang berjualan di parkiran depan pasar. Ia menilai lokasi kios yang dibuat sangat tidak layak.
"Sebenarnya saya enggak mau jualan di luar, tapi karena kiosnya enggak layak ya mau gimana lagi," ujar Koko ditemui sukabumiupdate.com belum lama ini.
Koko memiliki kios di lantai 2 Pasar Sagaranten. Koko menyebut ukuran kios terlalu kecil, tata letak meja temboknya pun kurang pas, khusunya bagi pedagang komoditas sandang.
Keluhan serupa juga diungkapkan Abdullah. Menurunya, sebanyak 27 pedangang yang hampir satu tahun diberi lapak dalam pasar, malah berinisiatif membangun lapak di luar. Lapak dibangun dengan modal Rp 12 juta dengan masa sewa 4 tahun.
"Biar harus keluar modal untuk bangun lapak, tapi di luar pasar sini pembelinya lebih banyak dan lebih nyaman untuk berdagang," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau jualan di dalam pasa, memang hanya bayar sewa saja. Tapi sepi pembeli dan enggak nyaman aja dagangnya," tambah Abdullah.
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator UPT Pasar Sagaranetn, Dede Suparman membenarkan banyaknya pedagang yang mengeluhkan bangunan pasar.
"Awal mulanya karena denah bangunan yang salah dan tidak sesuai kebutuhan, sehingga para pedagang yang mendapatkan bagian kios memilih meninggalkan kiosnya dan berjualan di lahan parkir," ungkapnya.
Dede mengaku sudah melakukan sosialisasi dengan beberapa dinas terkait. Ia pun kerap berkoordinasi dengan para pedagang, agar lapak yang berada di lahan parkir dibenahi.
"Para pedagang yang berjualan di depan itu rata rata punya kios, yang kemudian mereka jual. Padahal kami juga sudah siapkan area tambahan di lantai 2 untuk para pedagang. Namun tidak ada yang mengisi," pungkas Dede.
ADVERTISEMENT