Evakuasi Manual Andalkan Suara Minta Tolong di Lokasi Longsor Sukabumi

Konten Media Partner
1 Januari 2019 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi Manual Andalkan Suara Minta Tolong di Lokasi Longsor Sukabumi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Evakuasi korban bencana tanah longsor di Kampung Garehong, RT 05/RW 04, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, kembali dilakukan Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga, Selasa pagi (1/1/2019).
ADVERTISEMENT
Longsor yang terjadi Senin (31/12/2018) sekitar pukul 17.30 WIB ini menimbun 28 rumah dan banyak di antaranya terkubur beserta penghuninya. Di kampung tersebut terdapat 32 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 107 jiwa. Pada evakuasi yang dilakukan Senin malam, dua warga ditemukan tewas, tiga warga luka, dan 61 warga selamat. Sementara itu, 41 orang masih dalam pencarian.
Longsor yang menimbun kampung tersebut berasal dari bukit yang berada tepat di atas perkampungan tersebut.
Saat ini, tim evakuasi melakukan pencarian korban secara manual dengan menyusuri suara minta tolong yang berasal dari lokasi longsor.
Warga yang selamat dari bencana longsor tersebut, Saripudin (42), mengungkapkan bahwa suara minta tolong terdengar sejak Senin malam. Namun, hujan dan kurangnya penerangan membuat kendala tim serta warga melakukan evakuasi.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya, suara minta tolong itu dari malam, namun karena kondisi cuaca dan medan yang tidak memungkinkan jadi kami tidak bisa menolong," katanya.
Saripudin bersama anak istrinya bisa selamat karena pada saat longsor menerjang, mereka berlari sekuat tenaga menjauhi petaka di depan mata. Namun, tak demikian dengan beberapa anggota keluarganya yang hilang akibat bencana longsor tersebut.
"Saya sebetulnya mencari mertua, keponakan, dan kakak saya yang paling tua yang hingga kini belum ditemukan," lirihnya.
Hujan yang terus menerus mengguyur menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi. Ditambah jalan menuju lokasi bencana sempit serta terdapat beberapa tanjakan curam membuat alat berat kesulitan menjangkau lokasi.
"Alat berat kami susah menjangkau lokasi, karena memang kondisi jalan yang kecil dengan tanjakan yang curam, namun kami akan mencoba secara manual saat hujan reda," ungkap Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman.
ADVERTISEMENT