Guru SD di Sukabumi, Tak Menuntut Pihak yang Menuduhnya Rekam Video

Konten Media Partner
13 Mei 2019 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agnes Kusuma Handari (tengah) saat mengklarifikasi kejadian yang dialaminya di Mapolres Sukabumi Kota, Minggu (12/5/2019) malam. Agnes dituduh sebagai perekam video pria ancam penggal Jokowi. | Sumber Foto:CRP 1
zoom-in-whitePerbesar
Agnes Kusuma Handari (tengah) saat mengklarifikasi kejadian yang dialaminya di Mapolres Sukabumi Kota, Minggu (12/5/2019) malam. Agnes dituduh sebagai perekam video pria ancam penggal Jokowi. | Sumber Foto:CRP 1
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Agnes Kusuma Handari (53 tahun), menyatakan tidak akan melaporkan atau menuntut pihak yang telah menuduhnya sebagai perempuan yang merekam video pria ancam penggal Presiden Joko Widodo atau jokowi.
ADVERTISEMENT
Agnes justru mendoakan semoga Allah mengampuni dosa pihak yang telah menuduhnya tersebut. Dia menganggap, kejadian tersebut merupakan cara Allah untuk menghapus dosa-dosanya selama ini.
"Saya tidak melaporkan pihak tersebut, justru saya mendoakan mereka," ungkap Agnes kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/5/2019).
Guru SDN Citamiang 1 Sukabumi ini menjadi korban hoaks. Foto-foto serta profil Agnes viral di media sosial dan dituduh sebagai perekam video pria yang mengancam memenggal Jokowi saat demo di Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (10/5/2019) lalu.
Kejadian tersebut sudah diklarifikasi oleh Agnes di Mapolres Sukabumi, Minggu (12/5/2019) malam. Dia menegaskan pada Jumat tanggal 10 Mei itu, berada di Sukabumi mengajar di sekolah dan melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Terkait dengan video yang beredar dan menjadi viral saat ini saya pastikan itu bukan saya. Sama sekali berbeda, karena pada saat itu pada tanggal 10 saya masuk sekolah seperti biasa kemudian pulang seperti biasa sekitar pukul 14.00 WIB," tegas Agnes.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Sukabumi, Dudung Nurullah Koswara, mengatakan, Agnes merupakan sosok seorang guru yang senantiasa memaafkan kesalahan orang lain kepadanya. "Ibu Agnes itu seorang guru, sampai saat ini beliau memaafkannya," pungkas Dudung.