Warga Tuntut Sarda Minta Maaf soal Video Hoaks Tsunami di Ujunggenteng

Konten Media Partner
28 Desember 2018 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Tuntut Sarda Minta Maaf soal Video Hoaks Tsunami di Ujunggenteng
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Rukun Nelayan Kalapacondong Ujunggenteng, Sudiar Efendi (60), bereaksi atas pemberitaan video hoaks yang menyebut adanya gelombang pasang di wilayahnya. Video hoaks yang sempat dikaitkan dengan isu tsunami itu dinilai merugikan pariwisata di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
"Kami atas nama warga Kalapacondong dan Ujunggenteng menuntut permintaan maaf dari Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi," kata Sudiar kepada sukabumiupdate.com usai memantau kondisi Pantai Ujunggenteng bersama perwakilan Kepolisian, TNI, dan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Anwar Sadad, Jumat (28/12).
Tak cuma Sarda Kabupaten Sukabumi, Sudiar juga menyebut salah satu nama media lokal berjejaring di Sukabumi yang memberitakan tentang adanya gelombang pasang. Ia menyayangkan, pemberitaan gelombang pasang dimuat tanpa adanya pengecekan ke lokasi, dan konfirmasi kepada aparat di Ujunggenteng.
Sudiar sangat menyayangkan adanya penjelasan yang keliru dari Ketua Sarda Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri, dalam pemberitaan. Menurutnya, dalam pemberitaan tersebut, Okih membenarkan adanya video gelombang pasang terjadi di Ujunggenteng.
"Kami menuntut keduanya agar meminta maaf," tegas Sudiar.
ADVERTISEMENT
Sudiar menilai pemberitaan video hoaks sangat merugikan masyarakat di Ujunggenteng. Apalagi kata dia, tingkat kunjungan wisatawan pada musim libur tahun baru kali ini menurun hampir 80 persen dibanding 2017 lalu.
"Begitu pun warga yang membuka warung musiman dibuat was-was. Padahal video itu bukan terjadi di Ujunggenteng, tapi di Pangandaran beberapa bulan lalu," kata Sudiar.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Anwar Sadad, menjelaskan kondisi Pantai di Sukabumi saat ini dalam keadaan baik. Tak cuma di Ujunggenteng, tapi juga di Kecamatan Ciemas, Tegalbuleud, dan Palabuhanratu.
"Khususnya di Pantai Ujunggenteng, Pantai Kalapacondong, Pantai Cibuaya. Video yang beredar di media sosial tersebut bisa dikatakan hoaks," jelasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk menyebarkan konten-konten dalam melawan hoaks. Menurut Anwar, pemberitaan mengenai video hoaks soal air pasang di Ujunggenteng sangat merugikan. Salah satunya terlihat dari banyaknya wisatawan yang membatalkan pemesanan kamar penginapan.
ADVERTISEMENT
"Jangan takut untuk berkunjung ke pantai-pantai tempat wisata di Kabupaten Sukabumi. Jangan sampai termakan hoaks, "imbuhnya.