news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah 3 Bersaudara Tinggal di Rumah Nyaris Roboh hingga Menahan Lapar

Sukabumi Update
www.sukabumiupdate.com
Konten dari Pengguna
19 Mei 2019 11:41 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukabumi Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kakak beradik, Ahmad Royani (24 tahun) dan Siti Mubarokah (16) di rumah tidak layak huni dan nyaris ambruk di Kampung Babakan Jampang RT 001/019, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. | Sumber Foto: CRP 1
zoom-in-whitePerbesar
Kakak beradik, Ahmad Royani (24 tahun) dan Siti Mubarokah (16) di rumah tidak layak huni dan nyaris ambruk di Kampung Babakan Jampang RT 001/019, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. | Sumber Foto: CRP 1
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Ahmad Royani (24 tahun), warga Kampung Babakan Jampang RT 001/019, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, harus berjuang tanpa orang tua untuk menghidupi kedua adiknya.
ADVERTISEMENT
Ahmad menuturkan, ia tinggal dengan kedua adiknya, Siti Mubarokah (16 tahun) dan Wini Agustini (13), setelah ayah mereka meninggal tiga tahun yang lalu akibat kecelakaan. Sedangkan, ibu mereka tinggal di Bogor usai bercerai dengan ayahnya 12 tahun yang lalu.
"Ibu dan bapak itu sudah pisah 12 tahun yang lalu. Lalu ibu tinggal di Bogor, dan bapak sudah meninggal tiga tahun yang lalu karena kecelakaan. Jadi sekarang kami hanya tinggal bertiga," tutur Ahmad kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (18/5).
Kondisi rumah tidak layak huni dan nyaris ambruk yang ditinggali kakak beradik, Ahmad Royani (24 tahun), Siti Mubarokah (16 tahun), dan Wini Agustini (13 tahun) di Kampung Babakan Jampang, RT 001/019, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Kondisi rumah yang ditinggali oleh ketiganya pun tidak layak huni dan nyaris ambruk. Mereka tinggal di sebuah rumah yang hanya berukuran 7 x 8 meter di tebing yang rawan longsor.
"Sudah beberapa kali di depan itu longsor. Rumah ini juga sempat roboh, tapi diperbaiki seadanya," imbuh Ahmad.
ADVERTISEMENT
Ahmad yang tidak memiliki pekerjaan tetap itu pun harus memenuhi kebutuhan pribadi dan kedua adiknya. Apalagi kini Siti akan masuk SMK dan si bungsu, Wini, yang kini duduk di bangku kelas VII SMP.
Tak jarang Ahmad dan kedua adiknya harus menahan lapar karena tak ada uang. Beruntung mereka memiliki tetangga yang peduli dengan kondisi ekonomi mereka.
"Ya, kalau enggak ada mah nahan lapar. Tapi kadang tetangga suka ada yang ngasih," ungkap Ahmad.
Adik Ahmad, Siti, mengungkapkan di bulan Ramadan ini ia berdoa agar bisa masuk ke sekolah impiannya, dengan harapan dapat membantu kakaknya untuk mencari uang. Ia bertekad masuk SMKN 3 Kota Sukabumi lewat jalur prestasi.
"Semoga saya bisa masuk ke SMKN 3, agar nanti bisa bantu Aa' untuk mencari uang," pungkas Siti.
ADVERTISEMENT
Reporter: CRP 1
Redaktur: ANDRI SOMANTRI