Bus Masuk Jurang di Sukabumi Diduga karena Sopir Tidak Menguasai Jalur

Konten Media Partner
8 September 2018 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus Masuk Jurang di Sukabumi Diduga karena Sopir Tidak Menguasai Jalur
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SUKABUMIUPDATE.com - Polisi menyatakan penyebab kecelakaan bus masuk jurang Cisarakan, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, yang menyebabkan seorang tewas dan belasan orang luka terjadi akibat sopir tidak menguasai jalur.
ADVERTISEMENT
Hal itu terungkap dari para korban yang merupakan penumpang bus Wasantara bernopol 1010-00 milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) ini. Sedangkan untuk dindikasi rem blong, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Sopir tidak bisa menguasai medan karena kondisi jalan dalam keadaan gelap gulita. (Untuk blong rem) Kita masih melakukan penyelidikan mendalam. Kenapa kita katakan sopirnya tidak menguasai jalan karena semalam kita mendengar keterangan dari para saksi bahwa sopir tersebut panik, karena ketika ada tikungan tajam langsung rem kemudian jalan lagi. Berarti remnya berfungsi," ujar Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, di lokasi kecelakaan, Sabtu (8/9/2018).
Dari keterangan para saksi juga terungkap sebelum masuk jurang, kendaraan jenis mikrobus ini sempat menabrak tebing.
"Ketika belokan tajam ke kiri, sopir berusaha untuk menghindari jurang dan sekali menabrak tebing. Setelah menabrak tebing tersebut tidak terkendali akhirnya masuk ke jurang tersebut sekitar 35 meter tersebut," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan penyebab utama kecelakaan tersebut, Polres Sukabumi akan melakukan olah TKP bekerja sama Direktorat Polda Jabar.
Menurut Nasriadi, jalur Cikidang-Palabuhanratu ini dilarang dilintasi kendaraan bus karena banyaknya tikungan tajam kemudian jurang serta jalan menurun menanjak yang curam.
"Kita sudah mengantisipasi, jalan masuk simpang TMC yang arah ke Cikidang menuju Palabuhanratu kita pasang imbauan bus tidak boleh lewat karena jalannya sempit kemudian banyak jurang-jurangnya. Bahkan kita arahkan seluruh bus bak terbuka atau truk melewati simpang ratu yang arahnya ke Warungkiara," jelasnya.