Lukisan Bakar Karya Pemuda Jampang Tengah Sukabumi, Sisi Positif Medsos

Konten Media Partner
21 Februari 2020 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil lukisan pyrography buatan Adi Cahya (37 tahun) warga Kampung Bojongtipar RT 06/03 Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hasil lukisan pyrography buatan Adi Cahya (37 tahun) warga Kampung Bojongtipar RT 06/03 Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:Istimewa
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Adi Cahya (37 tahun) warga Kampung Bojongtipar RT 06/03 Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi menekuni seni lukisan dengan cara yang unik, yakni dibakar. Adi mengaku mendapat inspirasi setelah berselancar di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Namanya lukisan bakar atau Pyrography, teknik melukis menggunakan alat khusus berupa pena yang mengeluarkan bara api," ujar Adi kepada sukabumiupdate.com, Jumat (21/2/2020).
Lanjut Adi, memang ada alat khusus dengan memakai mesin. Namun untuk sementara ia menggambar menggunakan solder, karena belum memiliki alat Pyrography berupa mesin khusus.
"Dengan media yang dipakai triplek. Meskipun lebih idealnya menggunakan kayu serta frame, namun selama ini hanya menggunakan lis yang banyak di toko material," jelasnya.
Adi mengaku baru tiga bulan menekuni seni lukis gaya unik tersebut secara otodidak. Ia terinsirasi dari grup Facebook yang berhubungan dengan kreasi seni, yakni Komunitas Pelukis Pyrography Indonesia (Koppi). "Dari situ lah belajar dengan alat seadanya," ungkap Adi.
Kini, ia sudah menghasilkan lukisan dengan bentuk kaligrafi, binatang, manusia, juga bentuk sesuai keinginan pemesan. Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah alat. Adi menyebut kalau menggunakan mesin hasilnya gambar lebih halus dan pengerjaan cepat.
ADVERTISEMENT
"Beda dengan menggunakan solder, karena panas solder dengan mesin berbeda sekali. Untuk menghasilkan satu lukisan kalau pakai solder rata-rata memakan waktu 5 jam, itupun tergantung tingkat kesulitannya. Kalau pakai mesin akan lebih cepat prosesnya, sekitar 2-3 jam," paparnya.
Lanjut Adi, proses pengerjaan Pyrography, foto yang akan dijadikan contoh dicetak, lalu dipola hanya untuk area mata, hidung dan bibir untuk lukisan orang. Untuk gambar pemandangan, binatang, langsung saja dilihat gambar.
"Untuk pemasaran, baru lewat pesanan online, dan lewat medsos. Harganya tergantung ukuran dan tingkat kesulitan. Ukuran 22x31 cm Rp 75.000, ukuran 30x40 cm Rp 110.000 dan ukuran 45x62 cm Rp 200.000," pungkasnya.
Reporter: RAGIL GILANG
Redaktur: HERLAN HERYADIE