Fans Band asal Sukabumi yang Dikira Viking Dikeroyok 10 Orang The Jak

Konten Media Partner
15 Januari 2019 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizky (18), salah satu fans band Slowly Project asal Kota Sukabumi yang mengalami luka di bagian lutut dan wajah akibat pengeroyokan oleh sejumlah suporter bola pada hari Minggu malam (13/1/2018) di JK7 Bar Club Hotel Arion, Kemang Mampang Prapatan. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Rizky (18), salah satu fans band Slowly Project asal Kota Sukabumi yang mengalami luka di bagian lutut dan wajah akibat pengeroyokan oleh sejumlah suporter bola pada hari Minggu malam (13/1/2018) di JK7 Bar Club Hotel Arion, Kemang Mampang Prapatan. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa perusakan dan pengeroyokan rombongan band asal Sukabumi, Slowly Project (SP), menyisakan trauma psikis. Baik para personel, kru, dan manajemen band SP, terutama para fans SP yang ikut ke acara Rockshows Gigs (Let’s Get Skankin) yang digelar di JK7 Bar Club Hotel Arion, Kemang Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Minggu lalu (13/1).
ADVERTISEMENT
Wig (33), Manajer Band SP, menjelaskan sejumlah fans SP ikut terkena imbas kejadian sadis tersebut. Menurut Wig, para fans yang ikut memeriahkan acara itu sudah mengalami intimidasi verbal dari sejumlah oknum suporter bola sejak acara penampilan band SP belum dimulai.
“Ada laporan banyak ke saya, para saksi fans juga sudah memberikan kesaksian ke pihak kepolisian mengenai apa yang terjadi pada mereka,” ungkap Wig kepada sukabumiupdate.com, Selasa (15/1).
Ia menyebutkan, ketika pertama datang ke lokasi acara, beberapa orang melontarkan kata-kata kasar dengan sebutan binatang kepada fans SP. Mereka mengklaim bahwa band SP adalah band simpatisan salah satu klub sepak bola asal Bandung, Jawa Barat, Persib Bandung.
“Sentimen dan isu rivalitas Persib dan Persija itu yang dibawa buat nyerang kita. Kita tegaskan bahwa kita bukan band simpatisan klub sepak bola manapun, kita pure musisi dari industri musik,” tegas Wig.
ADVERTISEMENT
Wig melanjutkan, bahkan ada fans asal Jakarta yang mengaku simpatisan salah satu klub sepak bola melingkarkan lengan kepada pundak fans SP.
“Jadi ada anak Skinhead gitu, nyamperin fans kita dan bilang lu Skinhead Sukabumi, gua The Jak, lalu pukul. Hal semacam ini terjadi ke fans-fans lainnya yang mengalami pemukulan, dengan kata-kata awalan seperti lu Viking pukul! Gue The Jak pukul! seperti itu,” kata Wig.
Bahkan yang mengerikan, ketika kejadian pengeroyokan, ia melihat jelas salah satu fans bernama Rizky (18) dikeroyok oleh tujuh hingga 10 orang. Padahal kata Wig, tubuh Rizky lebih kecil dibandingkan lainnya.
Lebih lanjut ia juga bercerita, bagaimana para fans SP berlarian keluar basement untuk menyelamatkan diri sambil dikejar-kejar puluhan orang yang membawa sejumlah alat dan senjata tajam.
ADVERTISEMENT
“Sejumlah fans yang berlari menyelamatkan diri terus dipukuli sama orang-orang itu, di beberapa titik juga orang-orang itu sudah menunggu sambil membawa semacam baseball stick dan senjata tajam lainnya,” ungkap Wig.
Wig menuturkan, dua orang dari pihak mereka menjalani pemeriksaan visum di Rumah Sakit Kemang Medical Care, Jakarta Selatan. Salah satunya adalah Dikri (28), salah satu kru band SP yang mendapatkan luka di kepala akibat pecahan botol hingga harus mendapatkan 10 jahitan. Selain itu, salah satu fans SP, Rizky (18) juga mendapatkan serangan ke wajah dan lututnya, bahkan ia dikeroyok oleh tujuh hingga 10 orang.
“Untuk yang mengalami luka, dari enam personel band ada Lutfi dan Ryan yang mengalami luka, lalu di tim kru ada Dikri, dan untuk fans, semua mengalami pemukulan dan penganiayaan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT