Melihat Istri Berjualan Cilok, Suami Saminem: Saya Tak Tega

Konten Media Partner
21 Maret 2019 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lili Suhaeli (69) terserang stroke, sehingga usaha berjualan cilok diteruskan istrinya, Saminen. | Foto: Ruslan AG.
zoom-in-whitePerbesar
Lili Suhaeli (69) terserang stroke, sehingga usaha berjualan cilok diteruskan istrinya, Saminen. | Foto: Ruslan AG.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Saminem (50), wanita asal Kabupaten Sukabumi, sehari-hari berdagang cilok dengan memikul dagangannya yang seberat kurang lebih 30 kilogram dan menempuh jarak 2-3 kilometer. Lili Suhaeli (69), suami Saminem mengaku tidak tega melihat sang istrinya harus bekerja keras seperti itu demi menghidupi keluarga.
ADVERTISEMENT
Awalnya, kata Lili, Saminem meminta izin kepadanya untuk berjualan cilok di depan masjid dekat rumahnya, guna membantunya meneruskan usahanya itu, usai dirinya terserang stroke. Namun setelah beberapa hari jualan, Saminem meminta izin untuk berjualan cilok dengan dipikul keliling kampung.
"Sebetulnya saya juga tak tega tetapi mau gimana lagi, saya sudah coba melarang, tetapi istri saya tetap keukeuh. Saya pun tidak bisa melarangnya karena saat ini saya tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari lantaran sakit," kata Lili, kepada Sukabumiupdate.com, Kamis (21/3).
Sementara itu, hampir setiap sore, sekitar pukul 16.00 WIB, Saminem berangkat memikul cilok dari rumahnya di Kampung Cikukulu 2, RT 07/RW 02, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, untuk berdagang cilok keliling kampung. Saminem biasanya pulang ketika hari menjelang malam.
ADVERTISEMENT
Pendapatan dari berjualan cilok tak menentu. Jika dagangannya laris, Saminem bisa mengantongi Rp 100 ribu lebih. Kalau tidak laris, kadang hanya Rp 70 ribu, bahkan Rp 50 ribu.
Pendapatan dari berdagang cilok ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta biaya sekolah kedua anaknya, Nur Sabtia (15), yang duduk di bangku SMP Kelas VIII; dan Ineu Suryanti (12), yang masih kelas IV SD.
Lili dan Saminem tinggal di rumah berukuran 7 x 4 bersama dua anaknya. Sejatinya pasangan ini memiliki tiga orang anak, tetapi seorang anak laki-laki mereka sudah meninggal.