Nelayan Sukabumi Digulung Ombak Ujung Genteng, Ini Kata BMKG

Konten Media Partner
18 Oktober 2019 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengecek tubing yang digunakan korban saat dihempas ombak di pantai Ujung Genteng | Sumber Foto:RAGIL GILANG
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengecek tubing yang digunakan korban saat dihempas ombak di pantai Ujung Genteng | Sumber Foto:RAGIL GILANG
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Parno (59 tahun), nelayan warga Kampung Simpang RT 003/009 Desa Cikangkung Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi, Kamis pagi kemarin tewas digulung ombak saat mencari ikan di pesisir Pantai Ujung Genteng. Ombak besar tiba-tiba membanting Parno yang tengah sibuk mengangkat jaring dengan bantuan ban dalam (tubing).
ADVERTISEMENT
Parno diduga terbelit jaring sehingga tak mampu berenang saat diterjang ombak dengan ketinggian lebih dari dua meter tersebut. Ia ditemukan sudah tak bernyawa skeitar lima belas menit kemudian oleh kedua rekannya, sesama nelayan.
Soal ancaman ombak besar di pesisir Pantai Selatan Sukabumi termasuk Ujung Genteng masih diberlakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hari ini, Jumat (18/10/2019) BMKG merilis peringatan dini gelombang tinggi dua hingga empat meter di samudra hindia dari perairan P.Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Samudra Hindia barat Mentawai hingga selatan NTB.
Peringatan angin kencang diperkirakan terjadi di dari selat sunda hingga selatan Banten hingga perbatasan Sukabumi. BMKG memberikan peringatan untuk kegiatan pelayaran dan menangkap ikan terutama dengan kapal-kapal kecil.
ADVERTISEMENT