Pedagang Bendera di Palabuhanratu Mengeluh Sepi Pembeli

Konten Media Partner
13 Agustus 2019 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang bendera Jalan Jenderal Ahmad Yani, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:Nandi
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang bendera Jalan Jenderal Ahmad Yani, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:Nandi
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Ramai perayaan HUT RI ke-47, sejumlah pedagang musiman di Palabuhanratu yang bulan ini menjual aneka pernak-pernik bendera dan umbul-umbul merah putih dan mengeluh sepi pembeli.
ADVERTISEMENT
Seperti dialami Asep (41 tahun) penjual pernak pernik bendera yang berjualan di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sejak awal Agustus lalu Asep sudah berjualan, namun sampai saat ini masih sepi pembeli.
"Meski sudah mendekati 17 Agustus, bendera maupun yang lainnya masih belum laku terjual. Tapi masih ada waktu menjelang hari-H. Ya mudah-mudahan saja laku banyak,” ujar Asep saat ditemui di lapaknya, Senin (12/8/2019).
Asep mengaku hampir setiap tahun menjelang puncak peringatan HUT RI selalu berjualan pernak pernik bendera. Tahun ini Asep mengaku hasil penjualannya di luar perkiraan.
"Kalau dua tahun sebelumnya pendapatan bisa mencapai Rp 1 jutaan per hari. Kali ini mah minim. Paling besar cuma Rp 250 ribuan per hari," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Di lokasi berbeda, Khaerurrohman (40 tahun) penjual lainya mengalami hal yang sama. Rohman mengaku di tahun sebelumnya omset penjualan pernak-pernik bisa mencapai jutaan. Ia menilai minimnya omset lantaran pedagang bendera yang semakin menjamur di sepanjang ruang Jalan Palabuhanratu - Cisolok.
"Tidak sedikit para penjual lain pun mengeluhkan hal yang sama. Mungkin pembeli masih memiliki bendera yang dibeli tahun lalu, jadi pembeli agak berkurang juga," ujarnya.
"Kalau harga masih seperti tahun lalu, bervariatif, tergantung ukuran dan jenis benderanya. Mulai dari Rp 5.000 satu buah ukuran kecil, Rp 10.000, sampai yang ratusan ribu," pungkasnya.