Plt Kepala Dinkes Sukabumi: Ada 3 Dugaan Penyebab Keracunan Nasi Uduk

Konten Media Partner
13 September 2019 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, korban keracunan dirawat di Puskemas Bantargadung, Kamis malam (12/9/2019). | Foto: Nandi.
zoom-in-whitePerbesar
Warga Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, korban keracunan dirawat di Puskemas Bantargadung, Kamis malam (12/9/2019). | Foto: Nandi.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Penyebab keracunan massal yang dialami warga Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, belum diketahui pasti karena masih menunggu hasil laboratorium.
ADVERTISEMENT
Diketahui, warga merasakan mual, pusing, hingga muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan dari acara tahlilan 100 hari meninggalnya warga di Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Selasa (10/9/2019). Makanan yang disajikan berupa nasi uduk dan lauk.
"Untuk keracunan makanan ini yang harus dikedepankan identifikasi lapangan yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi. Dari hasil penyidikan epidemiologi memang didapatkan bahwa kejadian ini diakibatkan mengonsumsi makanan dari natusan (tahlilan 100 hari meninggal)," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid, kepada sukabumiupdate.com, Kamis malam (12/9/2019).
Harun mengungkapkan, uji lab akan keluar minggu depan. Uji lab ini akan membuktikan kandungan dalam makanan tersebut yang menyebabkan warga sampai keracunan.
"Pengambilan sampel ini bisa bersumber dari muntahan dari si pasien mau pun makanan yang masih tersedia atau pun masih tersisa," ujar Harun.
ADVERTISEMENT
Menurut Harun, keracunan makanan berpangkal kepada tiga hal. Pertama, bagaimana warga mendapatkan makanannya, sumbernya dari mana terutama bumbu masakannya, dan dari mana sumber airnya. Kedua, bagaimana cara pengolahannya. Ketiga, bagaimana cara penyajiannya.
"Dari ketiga hal ini kalau kita lihat dari hasil investigasi yang kita lakukan di lapangan, dari mendapatkan sumber makanannya juga sudah salah, yang kedua dari cara pengolahan makanannya tidak tepat begitu pun cara penyajiannya. Karena kalau dilihat daripada cara penyajiannya mulai masak pada malam hari kemudian disajikan pada siang hari. Tiga kategori tersebut yang bisa menimbulkan keracunan makanan," jelasnya.