Rekannya Diduga Dianiaya, Massa Ojol Serbu Pangkalan di Selabintana

Sukabumi Update
www.sukabumiupdate.com
Konten dari Pengguna
8 Maret 2019 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukabumi Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ribuan massa ojol saat mengepung pangkalan ojek di Jalan Selabintana, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi hingga memenuhi jalan, Kamis malam (7/3/). | Sumber Foto:Muhammad Gumilang
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan massa ojol saat mengepung pangkalan ojek di Jalan Selabintana, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi hingga memenuhi jalan, Kamis malam (7/3/). | Sumber Foto:Muhammad Gumilang
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) mendatangi pangkalan ojek pangkalan (opang) di Jalan Selabintana, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kamis malam (7/3). Massa ojol yang berdatangan dari Kota Sukabumi dan sekitarnya itu terpaksa dibubarkan, lantaran polisi melihat situasi mulai tak kondusif.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut dipicu kekesalan massa ojol, lantaran salah satu rekannya dianiaya oleh oknum opang di Pangkalan Ucup, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Rabu (6/3).
Pantauan sukabumiupdate.com, sekitar pukul 20.30 WIB, massa ojol semakin bertambah, memadati lokasi Pangkalan Ucup, Karawang. Sejumlah kendaraan yang melintas pun terhambat dan mengalami kesulitan karena massa ojol mencoba menutup akses Jalan Selabintana. 15 menit kemudian, aparat Polres Sukabumi Kota pun diterjunkan untuk mengamankan situasi.
Sempat terjadi mediasi antara pihak ojol dengan kepolisian. Polisi sempat memberikan peringatan, melihat semakin banyak warga sekitar yang ikut memadati lokasi. Lalu pada pukul 21.00 WIB, akhirnya massa ojol yang berjumlah ribuan membubarkan diri.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak kepolisian mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari pihak pengemudi ojol yang menjadi korban penganiayaan oleh pihak opang. Kapolsek Sukabumi, AKP Dedi Suryadi, menjelaskan pihaknya tidak mendapat kabar maupun informasi soal adanya aksi ribuan pengemudi ojol tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tiba-tiba mereka datang saja ke lokasi tersebut," ungkap Dedi kepada sejumlah awak media, Kamis (7/3).
Dedi menambahkan, informasi di lapangan, polisi hanya mendapatkan kabar bahwa ada kejadian pemukulan oleh opang di wilayah Karawang. Ia membenarkan, pengemudi ojol tersebut sedang mengantarkan salah satu anggota keluarganya ke wilayah Karawang.
"Katanya kena pukul, tapi kita tidak tahu yang mana korbannya, kronologis kejadiannya, karena tidak ada lapor ke kita atau ke Polres Sukabumi Kota. Tapi kita cari informasi dari teman-temannya dulu. Siapa dan kira-kira mengarah ke mana kasus ini," papar Dedi.
Di tempat yang sama, Kasatreskim Polres Sukabumi Kota, AKP Rizaldi Satria, menjelaskan pihaknya tidak bisa menindaklanjuti penyelidikan jika dari awal saja tidak ada laporan lengkap dan laporan resmi kepada pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, ia mengaku tidak akan membeda-bedakan soal aturan hukum. Namun, jika sudah terjadi tindakan main hakim sendiri dan menimbulkan situasi tidak kondusif dan menganggu ketertiban masyarakat, pihaknya tak akan segan bertindak tegas.
"Akhirnya jadi tidak kondusif seperti ini. Kita bersikap tegas. Bisa dengan cara preventif atau represif untuk menangani hal ini. Untuk saat ini, kita akan panggil dari pihak ojol itu untuk memberikan keterangannya. Kita cari korbannya dulu siapa dan apa yang sebenarnya terjadi," pungkasnya.