Rentetan Gempa di Perairan Ujung Genteng, Sukabumi, BMKG Imbau Tetap Waspada

Konten Media Partner
3 Oktober 2020 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebaran titik gempa di perairan selatan Jawa Barat selama September 2020. | Sumber Foto:BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Sebaran titik gempa di perairan selatan Jawa Barat selama September 2020. | Sumber Foto:BMKG
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) pada hari ini, Jumat (2/10/2020) mencatat empat kali aktivitas gempa di perairan sekitar Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya.
"BMKG akan terus melakukan monitoring aktivitas ini dan masyarakat tetap harus waspada," kata Daryono kepada sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon.
Daryono memaparkan, rentetan aktivitas gempa di kawasan tersebut memang telah terdeteksi sejak tahun 2018. Ia mencatat, aktivitas gempa terjadi pada Februari, Mei, Juli, dan Agustus 2018 dengan rata-rata bermagnitudo kurang dari 5.
"Kedalamannya kurang dari 30 kilometer. Ada peningkatan aktivitas kegempaan di Ujung Genteng selatan ke laut. Ini masih misteri, apakah ini terusan dari Cipamingkis atau bukan," ucap Daryono menjelaskan.
Daryono mengaku hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian. Namun Daryono menyatakan, klaster aktivitas gempa yang terus meningkat tersebut berpusat di atas bidang kontak antar lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
ADVERTISEMENT
"Bukan di gesekan antar lempeng, tapi di atasnya. Di bagian lempeng Eurasia," ujar Daryono.
Daryono juga memastikan bahwa rentetan aktivitas gempa tersebut belum masuk kategori swarm. Swarm sendiri merupakan rentetan atau serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat sering dan relatif lama di suatu kawasan.
"Bukan, gempa tektonik biasa. Tapi aktivitas yang terus menerus ini patut diwaspadai, apakah ini termasuk gempa pendahuluan atau bukan. Swarm itu sehari bisa sampai puluhan kali," pungkasnya.
Sementara itu, data BMKG Stasiun Geofisika Bandung selama September 2020 menyatakan, di daerah Jawa Barat dan sekitarnya telah terjadi 53 kejadian gempa dengan magnitudo mulai dari 2,0 hingga 4.9, dengan jumlah gempa dangkal kurang dari 60 kilometer sebanyak 47 gempa, dan 6 kejadian gempa menengah antara 60-300 kilometer.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan redaksi sukabumiupdate.com, gempa pertama pada hari ini terjadi pada pukul 11:15:34 WIB, berkekuatan magnitudo 3.2, dengan episentrum 7.74 lintang selatan dan 106.55 bujur timur, kedalaman 33 kilometer.
Kemudian gempa kedua terjadi pada pukul 12:12:29 WIB, berkekuatan magnitudo 3.0, dengan episentrum gempa berada di koordinat 7.69 lintang selatan dan 106.55 bujur timur, berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer selatan Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 33 kilometer.
Lalu gempa ketiga terjadi pada pukul 16:53:23 WIB, berkekuatan magnitudo 3.4, dengan episentrum gempa berada di lokasi 7.85 LS - 106.67 BT, di laut sekitar perairan Ujung Genteng (96 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi) dengan kedalaman 15 kilometer.
Dan gempa keempat terjadi pada pukul 17:01:47 WIB, berkekuatan magnitudo 2.3, dengan episentrum gempa berada di 7.74 LS - 106.71 BT (94 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi) dengan kedalaman 33 kilometer.
ADVERTISEMENT
Ingat pesan ibu:
3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.