Truk Pengangkut Semangka Terguling di Jembatan 2 Sampora Sukabumi

Konten Media Partner
9 April 2019 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk bernopol F 8022 WS terguling di Jalan Palabuhan II KM 16, tepatnya di Jembatan 2 Sampora, Kampung Bojong, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (9/4/2019). | Sumber Foto:Ruslan AG
zoom-in-whitePerbesar
Truk bernopol F 8022 WS terguling di Jalan Palabuhan II KM 16, tepatnya di Jembatan 2 Sampora, Kampung Bojong, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (9/4/2019). | Sumber Foto:Ruslan AG
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Truk bernopol F 8022 WS mengalami kecelakaan di Jalan Palabuhan II KM 16, tepatnya di Jembatan 2 Sampora, Kampung Bojong, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (9/4/2019). Truk bermuatan semangka yang melaju dari arah Cikembar menuju Kota Sukabumi ini hilang kendali dan menabrak pembatas jalan hingga terguling.
ADVERTISEMENT
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 02.15 WIB ini.
Sesaat sebelum truk terguling, sopir truk, Rovi Rusdianto (31 Tahun), loncat keluar dari mobilnya. Rovi, warga Kampung Tegal Panjang, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, ini dalam keadaan baik-baik saja.
"Saya dari Jampang mau ke Bandung membawa semangka, saat dilokasi tiba-tiba gelap dan langsung menabrak pembatas jalan," ujar Rovi kepada sukabumiupdate.com.
Sementara itu, Kapolsek Cikembar AKP I Djubaedi menuturkan, truk tersebut sudah dievakuasi ke bahu jalan agar tidak menyebabkan kemacetan.
"Saat terbalik posisi truk ada dibagian kanan jalan dari arah Kota Sukabumi, agar tidak terjadi kemacetan kami evakuasi ke pinggir jalan dengan menderek menggunakan truk ke bahu jalan," kata Djubaedi.
ADVERTISEMENT
Djubaedi memastikan tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini namun kerusakan kendaraan cukup parah. Adapun penyebab kecelakaan disebabkan kelalaian pengendara.
"Kerusakaan kendaraan cukup parah, rusak di bagian kepala mobil dan ban depan beserta sumbunya lepas, dugaan sementara human error," pungkas Djubaedi.