news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warga 2 Desa di Sukabumi Blokir Gerbang PT SGC dengan Bermain Bola

Konten Media Partner
4 Desember 2018 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga 2 Desa di Sukabumi Blokir Gerbang PT SGC dengan Bermain Bola
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Warga Desa Sirnaresmi dan Desa Kebonmanggu melakukan aksi bermain sepak bola di gerbang utama PT SCG, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:Fadillah.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga Desa Sirnaresmi dan Kebonmanggu menggelar aksi di depan akses masuk PT Siam Cement Group (SCG) atau Semen Jawa di Jalan Pelabuhan II, Kampung Talagasari RT 04/RW 06, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Selasa (4/12).
Mereka memblokir akses masuk gerbang utama pabrik semen asal Thailand itu dan memasang dua buah gawang untuk bermain sepak bola. Aksi itu dilakukan untuk menuntut pihak PT SCG mengadakan lapangan sepak bola untuk warga.
"Kami hanya minta penggantian lapang sepak bola," ujar Yadi Delpe, kordinator lapangan aksi tersebut kepada sukabumiupdate.com, Selasa (4/12).
Yadi menjelaskan tuntutan itu diminta karena lapangan sepak bola yang sebelumnya biasa digunakan oleh warga kini dipakai kegiatan usaha PT SCG. Sebelumnya PT SCG sudah melakukan penggantian lahan lapangan, namun lokasinya lapangan tersebut tidak disepakati warga.
ADVERTISEMENT
"Memang sudah diberi oleh perusahaan, tetapi lapang yang diberikan jauh dari akses jalan. Kita mau yang lokasinya dekat dengan jalan, itu saja tuntutannya," ungkap Yadi.
"Sampai pihak perusahaan mau memenuhi keinginan kami, kami akan blokir akses gerbang ini dengan bermain sepak bola di sini," sambungnya.
Pantauan sukabumiupdate.com, sejumlah personel polisi dikerahkan untuk mengamankan aksi. Setelah berlangsung cukup lama, akhirnya warga dan pihak PT SGC bersedia untuk mediasi di kantor perusahaan tersebut.
"Sekitar lima orang sudah dipanggil, termasuk saya dan akan mengikuti mediasi di kantor sana. Kami tidak meminta fasilitas apapun selain lapangan sepak bola, semoga perusahaan memenuhi tuntutan kami," pungkas Yadi.