Viral Gerbang Baru di Karanghawu Cisolok Sukabumi, Simak Penjelasannya

Konten Media Partner
5 Februari 2020 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gapura dibangun di atas karang kawasan Objek wisata Pantai Karanghawu, Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (5/2/2020). | Sumber Foto:Nandi
zoom-in-whitePerbesar
Gapura dibangun di atas karang kawasan Objek wisata Pantai Karanghawu, Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (5/2/2020). | Sumber Foto:Nandi
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Foto gerbang (gapura) baru yang berdiri di atas karang di Kawasan Objek Wisata Pantai Karanghawu, Cisolok Kabupaten Sukabumi viral di media sosial. Keberadaan gerbang ini dinilai netizen merusak keaslian karang laut tersebut bahkan ada opini kecaman lainnya yang mengarah pada hal hal mistis.
ADVERTISEMENT
Tak mau menjadi polemik berkepanjangan, Asep Suhendrik lokasi pemandian Karanghawu angkat bicara. Ia mengatakan gerbang dibangun oleh pelaku usaha dan warga di objek wisata Pantai Karanghawu sebagai ikon baru.
"Bukan untuk lokasi berbau mistis atau keramat. Kami bangun untuk melengkapi fasilitas pemandian dibawah keramat yang ada di lokasi tersebut untuk ikon wisata baru spot selfie," ujar Asep kepada sukabumiupdate.com, Rabu (5/2/2020).
Tangkapan layar postingan viral di Facebook soal pembangunan gapura di objek wisata Pantai Karanghawu yang dibangun di atas karang. | Sumber Foto: Istimewa/Sukabumi Facebook
Justru dengan gerbang yang berhias kujang tersebut, warga ingin mengurangi aura mistis di lokasi tersebut sehingga siapapun bisa datang menikmati eksotisme karang termasuk berfoto foto. Asep menambahkan gapura dibangun dengan sistem tempel saja sehingga tidak merusak kontur Karang Hawu.
ADVERTISEMENT
“Pembangunan murni swadaya masyarakat da nada juga sumbangan dari pengunjung wisata disini. Kalau karang yang ada tidak sebutirpun yang kami cungkil atau dirusak. Gapura ini hanya menempel di atas karang,” sambungnya.
Keberadaan gerbang ini menurut Asep sekaligus untuk menggantikan batas tali yang selama ini dipasang untuk menjaga keselamatan pengunjung dari air laut pasang. "Sangat keberatan kalau keberadaan gerbang ini dikaitkan dengan kegiatan musrik seperti yang ramai di medsos, sangat jauh lah jangan hanya melihat di bangunan ada simbol kujang dikatakan musyrik," ujar dia.
Ditanya soal izin membangun gerbang diatas karang haru ini, Asep menegaskan sudah berkordinasi dengan Pemerintah Desa Cisolok. “Sudah kordinasi dengan pemdes,” pungkasnya.
Reporter: NANDI
Redaktur: HERLAN HERYADIE
ADVERTISEMENT