Warga Gotong Royong Perbaiki Irigasi Tertimbun Longsor di Caringinnunggal

Konten Media Partner
4 April 2020 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemdes bersama warga dan dibantu anggota TNI dari Posramil Waluran gotong royong membenahi saluran irigasi yang tertimbun longsor. Pekerjaan dilakukan dengan peralatan seadanya. | Sumber Foto:Ragil Gilang
zoom-in-whitePerbesar
Pemdes bersama warga dan dibantu anggota TNI dari Posramil Waluran gotong royong membenahi saluran irigasi yang tertimbun longsor. Pekerjaan dilakukan dengan peralatan seadanya. | Sumber Foto:Ragil Gilang
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Saluran irigasi Curug Gerong di Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi tertimbun tanah dari tebing yang longsor. Akibatnya, puluhan hektare lahan sawah terancam gagal panen.
ADVERTISEMENT
Material longsoran menutup Irigasi Curug Gerong yang mengalirkan air dari Kali Cisuren ke sejumlah area pesawahan. Adapun longsor yang menutup jalur irigasi selebar 1 meter dan panjang 20 meter itu terjadi sekitar 10 hari lalu.
"Longsornya 10 hari lalu, waktu itu hujan deras dan air Sungai Cisuren meluap menyebabkan longsor," kata Kepala Desa Caringinnunggal Neji Jaenudin, kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/4/2020).
Pemdes, bersama warga dan dibantu anggota TNI dari Posramil Waluran sudah berupaya gotong royong membenahi saluran irigasi yang tertimbun longsor. Pekerjaan ini dilakukan dengan peralatan seadanya seperti garpu tanah dan cangkul.
Agar air dapat mengalir, warga memindahkan saluran irigasi dari lokasi yang tertimbun. Namun setelah hujan deras baru-baru ini, saluran yang dikerjakan warga kembali tertimbun longsor. "Pengerjaan baru 60 persen, sudah kena longsor lagi," kata Neji.
ADVERTISEMENT
Saluran irigasi, Kata Neji begitu penting karena menjadi sumber pengairan untuk pesawahan di Cipicung, Mareleng, Lembur Sawah, Padati. Pokonya wilayah Kedusunan Mareleng.
Neji berharap Pemerintah Kabupaten Sukabumi segera memberikan bantuan agar longsor dapat tertangani. Jika tidak, area sawah dengan luas tak kurang dari 50 hektare bisa terancam gagal panen.
"Kami perlu alat berat untuk membenahinya. Kalau tidak, sangat sulit untuk memperbaiki irigasi ini. Kami harap Pemkab dapat memberikan bantuan alat berat," pungkas pria yang akrab disapa Kuwu Bewok itu.
Reporter: RAGIL GILANG
Redaktur: ANDRI SOMANTRI