Warga Keluhkan Ambulans Pemdes Purwasedar Sukabumi Bertarif Mahal

Konten Media Partner
21 Oktober 2018 21:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Keluhkan Ambulans Pemdes Purwasedar Sukabumi Bertarif Mahal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, kecewa karena mahalnya tarif ambulans milik Pemerintah Desa (Pemdes).
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut terungkap ketika seorang warga Kampung Simpenan, Hamday (35), harus dirujuk dari RSUD Jampangkulon ke RS Mata Cicendo, Bandung, karena mata kanannya terluka kena serpihan kayu.
Pengrajin gula merah ini lantas menggunakan ambulans milik Pemdes dengan harapan ongkos yang dikeluarkan lebih murah dibanding menyewa mobil. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Hamday harus membayar sebesar Rp1.175.000 untuk sampai ke RS Mata Cicendo, Bandung.
"Dia menggunakan mobil ambulans Desa Purwasedar dengan harapan bisa menghemat biaya, ternyata ongkos yang dikeluarkan melebihi sewa atau rental mobil. Untuk merental kendaraan dari Ciracap ke Bandung biasanya antara Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Sedangkan memakai ambulans Desa Purwasedar sampai habis Rp 1.175.000," ujar keponakan Hamday, Usep (33).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, harga tersebut termasuk bensin Rp600 ribu, e-toll Rp175 ribu, terakhir jasa sopir Rp400 ribu, belum makan dan merokok. Usep merasa kecewa karena mobil ambulans yang seharusnya menjadi kendaraan sosial yang diperuntukan bagi orang sakit, tapi justru mahal tarifnya.
"Dimana bentuk sosialnya?" ujar Usep.
Kekecewaan terhadap tarif mobil ambulans Pemdes Purwasedar juga diungkapkan Usman (43) warga Kampung Simpenan. Menurut dia, mobil ambulans tersebut menetapkan tarif secara berlebihan.
"Kalau mobil sosial sudah ada tarif, bagaimana dengan warga yang tidak mampu. Malah sampai ada tarif ke RSUD Jampangkulon Rp 150ribu. RSUD Bunut Rp300-400 ribu, padahal mobil tersebut dibeli dari uang milik rakyat," ujarnya.
Sementara itu, Sekertaris Desa (Sekdes) Purwasedar Irnawan, mengatakan ketika ambulans datang pihak desa mengumpulkan lembaga terkait Pemdes diantaranya BPD, LPM dan Karangtaruna untuk membuat sebuah keputusan bersama mengenai tarif ambulans yang dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes).
ADVERTISEMENT
Irnawan mengakui, adanya tarif ke RSUD Jampangkulon sebesar Rp150 ribu dengan rincian Rp75 ribu untuk sopir kemudian Rp50 ribu untuk BBM dan Rp 25 ribu untuk perawatan. Kalau ke RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Rp300 ribu. Meski demikian, pada kenyataanya banyak warga yang tak bayar tarif dan pemdes mengerti keadaan warga.
"Perdes hanya sebatas Perdes, malah sering banyak warga yang bayar sekedar saja bahkan tak bayar tarif ambulans hanya memberi sopir saja. Kadang warga hanya pinjam ambulans, sopirnya dari pihak keluarga pasien. Pihak Pemdes pun mengerti keadaan warga," ujarnya.
Kalau yang ke Bandung membayar ambulans Rp 500 hingga Rp 1 juta, Irnawan menegaskan tidak ada.
"Pernah berapa kali ke Bandung tak pernah ada yang bayar Rp 500 hingga 1 juta ke ambulans, gak ada. Pihak Pemdes tidak mungkin mematok (tarif) kepada warga yang menggunakan ambulans," ujarnya.
ADVERTISEMENT