Ibu, Pahlawan Wanita Terhebat

Nur Sukma Wati
I am a student, majoring in Accounting.
Konten dari Pengguna
27 Desember 2021 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Sukma Wati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Kasih Sayang Ibu

ADVERTISEMENT
Sosok ibu, jiwanya yang lembut menguntai kasih sayang. Membekap keluarga untuk menjaganya tetap hangat. Wanita hebat yang sedari dulu memegang peran penting dalam kehidupan. Tangannya yang lembut mampu membelai bumi ini. Tak peduli musim yang silih berganti dalam sekejap, kasih sayang ibu tak akan berubah sampai kapan pun. Entah itu musim hujan, musim panas, musim gugur, musim dingin atau yang lainnya, ibu dan kasih sayangnya tak akan tergantikan.
Setiap pagi ibu berada di dapur, memasak untuk keluarganya tercinta. Tubuhnya bercampur aroma bumbu dapur. Tangannya dengan gesit mencincang bawang dan cabai. Memotong tipis sayuran, sesekali memotongnya bentuk kubus kecil nan lucu. Seolah memiliki dua tangan tambahan ibu mampu beralih dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya. Dari menggoreng beralih mencuci piring, dari mencincang bawang, cabai, memotong sayuran lalu menumis. Masakan yang dihidangkan ibu mampu memanggil kami untuk berkumpul ke meja makan. Dengan senyum yang mengembang bagai bunga matahari yang bersinar ibu mempersilakan kami menyantapnya dengan lahap.
ADVERTISEMENT
Setelah memastikan keluarganya menyantap makanan sampai habis, ibu bersiap untuk pergi bekerja. Ibu menyiapkan keperluan suami dan anak-anaknya. Berdo’a agar kami menjalani hari-hari yang indah dan penuh makna, sesekali ibu mengingatkan kami untuk selalu berbuat baik dan menjalankan ibadah tepat waktu. Betapa hebatnya ibu. Ibu seolah tidak pernah lelah, ibu menjalankan tugasnya dengan sangat baik.
Sebagai seorang anak perempuan, aku pun berpikir akankah aku bisa menjadi perempuan seperti ibu. Dalam pikiranku, terbesit pertanyaan, “Apakah ibu senang melakukan semua ini?” ibu jarang sekali mengeluh, ibu bilang bahwa ibu selalu bahagia melihat kami berkumpul dan tertawa bersama. Mengurus keluarga sambil bekerja adalah sesuatu yang sulit, tetapi bagi ibu tidak demikian. Aku mengatakan padanya “Ibu Kau Pahlawan Kehidupan” ibu tersenyum.
ADVERTISEMENT
Ibu bersikap lembut pada kami, ibu tidak pernah menuntut banyak hal pada kami –anak-anaknya- karena ibu tau bahwa anak-anaknya mampu bertanggungjawab dan melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Meski begitu, ibu tetap menasihati kami agar kami tidak kehilangan arah dan tidak melakukan tindakan menyimpang dari norma-norma.
Sosok ibu adalah wanita cantik. Ibu adalah wanita mengagumkan. Semangat dan kerja kerasnya sangat menginspirasiku. Ibu adalah warna warna indah yang tidak akan memudar. Ibu, aku berjanji akan membalas semua kebaikan yang telah engkau berikan. Aku berjanji akan membalas jasa-jasa ibu sekalipun ibu tidak memintanya padaku. Aku akan membuat ibu bahagia. Inilah janji seorang anak perempuan pada ibu.
Aku akan terus mengingat bahwa ibu adalah pahlawan kehidupan. Pahlawan yang namanya akan terus terdengar di dunia ini. Tidak memerlukan patung berukuran besar yag terletak di tengah keramain untuk mengingat ibu. Sosok ibu akan aku ingat di mana pun dan kapan pun.
ADVERTISEMENT