Produktivitas Ramah Lingkungan

Sukron Munawar
Merupakan Trainer, Instruktur dan Motivator Produktivitas di Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah (P3D), Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi , Provinsi DKI Jakarta
Konten dari Pengguna
9 Juni 2022 11:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
Tulisan dari Sukron Munawar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pencemaran udara dari asap pabrik. Sumber : https://unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pencemaran udara dari asap pabrik. Sumber : https://unsplash.com
ADVERTISEMENT
Minggu, 5 Juni 2022, masyarakat dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2022. Dari peringatan itu, kita disadarkan bahwa sebagai manusia, walaupun tetap produktif menciptakan berbagi hasil usaha, kita dituntut untuk tetap mencintai alam. Itulah mengapa kita perlu menerapkan produktivitas ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun terakhir, kita disuguhkan oleh berita berbagai macam kerusakan ekologi seperti mencairnya es di kutub utara, tumpahan minyak dari kapal tanker di pantai, berbagai pencemaran lingkungan, banjir rob di pesisir utara kota-kota di Jawa Tengah, banjir besar di Jerman dan berbagai kerusakan ekologi lainnya.
Bahkan berbagai foto yang ditemukan di media massa online, pencemaran dan kerusakan lingkungan itu telah mengakibatkan kematian berbagai jenis satwa di dunia.
Kematian ribuan ikan di sebuah waduk, sungai-sungai di kota industri yang berbusa dan mengeluarkan bau tidak sedap yang mengganggu tidak hanya binatang tetapi juga mengganggu manusia.
Dalam rangka menjaga lingkungan tetap lestari, manusia perlu menjaga lingkungan dengan tetap meningkatkan produktivitas. Konsep tersebut dikenal sebagai produktivitas ramah lingkungan atau green productivity.
ADVERTISEMENT

Produktivitas Ramah Lingkungan

Produktivitas ramah lingkungan atau green productivity adalah sebuah konsep manajemen, dalam rangka meningkatkan produktivitas namun tetap menjaga dan mempertahankan kelestarian dan kelangsungan lingkungan hidup.
Dengan menerapkan produktivitas ramah lingkungan, perusahaan dan bisnis akan tetap memastikan keuntungan dan memperbaiki kualitas produk sekaligus mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan sehingga lingkungan tetap lestari.
Produktivitas ramah lingkungan dicetuskan oleh Asian Productivity Organization (APO) pada APO World Conference on Green Productivity pada tahun 1996.
Pada konferensi tersebut dideklarasikan sebuah keputusan, perlindungan lingkungan harus dipromosikan tanpa mengorbankan produktivitas.
Produktivitas ramah lingkungan dalam penerapannya dimaksud untuk meningkatkan kondisi ramah lingkungan hidup dalam proses peningkatan produktivitas yang akan berpengaruh pada peningkatan daya saing bisnis di era globalisasi.
ADVERTISEMENT
Produktivitas ramah lingkungan menghubungkan kebutuhan manusia untuk aktif memproduksi berbagai macam barang kebutuhan manusia dengan lingkungan hidup tempat memproduksi barang dan jasa agar tidak tercemar.
Beberapa keuntungan perusahaan dan bisnis yang menerapkan produktivitas ramah lingkungan antara lain, penurunan limbah melalui efisiensi pemakaian sumber daya, penurunan biaya operasional pemeliharaan lingkungan.
Keuntungan lainnya yaitu, penurunan bahkan penghapusan biaya pertanggungjawaban pencemaran lingkungan dan pembersihan lingkungan, peningkatan produktivitas, peningkatan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah tentang lingkungan, peningkatan pandangan positif publik, meningkatkan daya saing, peningkatan pangsa pasar dan peningkatan profit usaha.

3R (Reduce, Reuse, Recycle) Mendukung Produktivitas Ramah Lingkungan

Salah satu cara mendukung penerapan produktivitas ramah lingkungan atau green productivity bagi masyarakat adalah dengan menerapkan 3R atau reduce, reuse dan recycle.
ADVERTISEMENT
Kegiatan produksi selain menghasilkan barang yang bermanfaat untuk konsumen juga menghasilkan berbagai jenis limbah dan polusi.
Ilustrasi Sampah yang tidak dilakukan reduce, reuse dan recycle. Sumber : https://unsplash.com
Limbah-limbah tersebut ada yang dapat didaur ulang ada pula yang tidak dapat didaur ulang. Limbah yang dapat didaur ulang akan menambah pemasukan tambahan bagi perusahaan.
Salah satu cara memanfaatkan limbah perusahaan yang sudah tidak terpakai adalah dengan menerapkan 3R. Apa itu 3R ?
3R adalah kependekan dari reduce, reuse dan recycle. Metodologi ini sudah sangat familiar digunakan oleh berbagai kalangan, baik perusahaan maupun masyarakat.
1. Reduce
Reduce dapat diartikan mengurangi limbah atau sampah. Maksud dari reduce adalah mengurangi pemakaian produk yang berpotensi menjadi limbah atau sampah.
Contoh dari penerapan langkah reduce adalah menggunakan botol minum isi ulang sehingga tidak perlu membeli air minum kemasan sekali pakai yang berpotensi menjadi sampah plastik.
ADVERTISEMENT
2. Reuse
Langkah kedua dari 3R adalah reuse yang berarti menggunakan kembali. Tahap ini mengajak kita untuk menggunakan kembali produk yang sudah terpakai. Dengan menggunakannya kembali maka limbah atau sampah yang timbul dari produk-produk yang kita pakai dapat berkurang.
Salah satu contohnya adalah penggunaan botol bekas air minum sebagai pot tanaman di taman kita.
3. Recycle
Tahap terakhir dari konsep 3R adalah recycle yang berarti mendaur ulang. Langkah ini sangat perlu dilakukan mengingat sudah banyaknya sampah yang tersebar di berbagai lokasi seperti laut, tanah, dan udara.
Ayo pembaca sekalian, kita tingkatkan produktivitas dengan tetap melestarikan lingkungan kita, bumi kita. Jika bukan kita yang menjaganya, siapa lagi ?
Salam produktivitas,
Kita Indonesia, kita produktif.
ADVERTISEMENT