Bom Ikan Marak, Polair Perketat Pengawasan di Perairan Polman

Tim Sulbar Kini
Partner resmi kumparan 1001 Startup Media Online I email: [email protected]
Konten dari Pengguna
14 Februari 2019 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Sulbar Kini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Polair Polres Polewali Mandar memperketat patroli di sekitar perairan Polewali Mandar untuk mencegah penggunaan bom ikan oleh nelayan setempat. (Foto: Dok. Polair Polres Polman)
zoom-in-whitePerbesar
Polair Polres Polewali Mandar memperketat patroli di sekitar perairan Polewali Mandar untuk mencegah penggunaan bom ikan oleh nelayan setempat. (Foto: Dok. Polair Polres Polman)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satuan Polisi Pengairan (Polair) Polres Polewali Mandar, Sulawesi Barat memperketat pengawasan terhadap nelayan yang menangkap ikan di sekitar perairan Pulau Bottoa. Hal itu dilakukan mengingat masih maraknya penggunaan bom ikan oleh nelayan setempat.
ADVERTISEMENT
Terbaru, salah seorang nelayan bernama Rijal (30), warga Timorang, Dusun Lendang, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang diduga tewas akibat penggunaan bom ikan, Selasa (12/2).
"Bukan tidak mungkin, selain korban Rijal masih banyak nelayan lainnya yang menyimpan bahan peledak untuk menangkap ikan. Petugas tidak berhenti berpatroli sembari mengingatkan warga untuk tidak menggunakan bom saat melaut karena membahayakan keselamatan sendiri dan juga ekosistem laut," ujar Kasat Polair Polres Polman, AKP Jubaedi, Kamis (14/2).
Dia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan razia di pemukiman nelayan di Pulau Bottoa terkait penggunaan bom ikan dan memperketat patroli terhadap nelayan yang akan berangkat maupun tiba dari melaut.
Sebelumnya, salah seorang nelayan bernama Rijal (30) diduga tewas karena terkena ledakan bom ikan saat menangkap ikan di wilayah perairan di sekitar Pulau Bottoa.
ADVERTISEMENT
"Mungkin dia tidak sadar, sumbu bom ikan itu sudah dibakar dan akhirnya meledak di tangannya. Tangan kiri dan sebagian tubuh korban mengalami luka bakar parah dan nyawanya tidak bisa tertolong lagi," jelas Kapolsek Binuang, Iptu Mahyuddin.
(Sapriadi)