news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2019, Pertumbuhan Ekonomi Sulbar Tumbuh Melambat 4,67 Persen

Konten Media Partner
12 Februari 2020 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Barat. Foto: Dok. Kominfo Sulbar
zoom-in-whitePerbesar
High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Barat. Foto: Dok. Kominfo Sulbar
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat pada tahun 2019 melambat sebesar 4,67 persen, dengan urutan ke 25 dari 34 provinsi di Indonesia dan berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02 persen.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar, saat membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulbar, di ruang rapat lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar, Rabu (12/2).
"Ini menjadi perhatian bagi kita semua untuk lebih memicu aktivitas kegiatan perekonomian di Sulbar. Salah satunya adalah melalui stabilitas harga yang tercermin dalam tingkat inflasi di Sulbar," kata Enny.
Dikemukakan, upaya mengawal tingkat inflasi Sulbar dalam level yang rendah dan stabil menjadi sangat penting. Namun adanya kenyataan bahwa aktivitas kegiatan ekonomi di Sulbar masih dihadapkan pada berbagai persoalan mendasar, seperti rendahnya konektivitas dan efisiensi sistem logistik, tingginya ketergantungan produksi pangan pada sektor cuaca, serta struktur pasar yang terdistorsi juga merupakan tantangan terbesar bagi terjaganya stabilitas harga.
ADVERTISEMENT
"Hal ini mengakibatkan perkembangan harga di daerah masih rentan dipengaruhi oleh gejolak dari segi pasokan. Di samping itu, melihat berbagai pengalaman sebelumnya, kebijakan strategis pemerintah di bidang harga, seperti penetapan harga BBM bersubsidi, tarif tenaga listrik, LPG dan bea cukai rokok cenderung diikuti perubahan harga-harga umum di daerah," ujarnya.
Dengan adanya berbagai persoalan tersebut, lanjut Enny, memerlukan koordinasi kebijakan yang solid dan kuat antara kebijakan moneter, fiskal dan sektoral, termasuk kebijakan pemerintah daerah untuk menghasilkan paduan kebijakan yang saling mendukung sebagai upaya pencapaian sasaran inflasi.
Olehnya itu, melalui HLM TPID Sulbar, diharapkan Tim TPID Sulbar dan semua stakeholder yang terkait untuk bekerja sama mensinergikan kegiatan yang bertujuan untuk pengendalian inflasi yang rendah dan stabil.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin melalui sinergi yang baik, inflasi Sulbar di sepanjang 2020 diharapkan pada level rendah dan stabil pada kisaran 3,5 persen," harap Enny.
Melalui kesempatan itu, Enny meminta agar TPID Sulbar membahas lebih awal upaya mengendalikan inflasi menjelang datangnya bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri.
"Dalam kegiatan ini perlu juga kita bicarakan mengenai pengendalian inflasi menjelang Ramada yang waktunya kurang lebih 70 hari lagi agar kita tidak terburu-buru. Hal ini juga kita lakukan pada tahun-tahun sebelumnya dan Alhamdulillah bisa memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat Sulbar," tuturnya.
Sekretaris Provinsi Sulbar, Muhammad Idris, menambahkan masalah inflasi merupakan suatu hal yang sangat tepat di era sekarang, terlebih lagi dalam hal membicarakan bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulbar.
ADVERTISEMENT
"Dalam mengawal inflasi, pertumbuhan ekonomi juga perlu dipikirkan, sebab hal tersebut sedikit melambat di daerah ini. Dalam kegiatan ini, kita dapat mendiskusikan mengenai isu inflasi dan berbagai hal yang membuat pertumbuhan ekonomi Sulbar melambat," ucap Idris. (adv)