4 Hari Terisolasi karena Tanah Longsor, Warga 3 Dusun di Mamasa Krisis Pangan

Konten Media Partner
13 Oktober 2020 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanah longsor memutus akses jalan menuju tiga dusun di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Frendy/Sulbar Kini
zoom-in-whitePerbesar
Tanah longsor memutus akses jalan menuju tiga dusun di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Frendy/Sulbar Kini
ADVERTISEMENT
Warga tiga dusun di Desa Rippung, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, mulai mengalami krisis pangan pascabanjir bandang dan tanah longsor menerjang desa mereka.
ADVERTISEMENT
Sudah empat hari warga kesulitan mendapatkan bahan makanan karena kampung mereka terisolasi akibat sejumlah titik longsor yang memutus akses jalan menuju tiga dusun tersebut.
"Longsor ada banyak, tidak ada akses jalan lain, kendaraan tidak bisa keluar, kita harus jauh berjalan kaki," kata salah seorang warga, Ika, kepada wartawan, Senin sore (12/10).
Sejumlah warga terpaksa memanfaatkan sumber pangan yang ada di sekitarnya, termasuk ubi kayu untuk menggantikan persediaan beras. Warga mengaku tidak ada pilihan lain lantaran kondisi wilayah mereka masih terisolasi.
Tak hanya krisis pangan, banjir bandang dan tanah longsor juga menyebabkan kondisi di wilayah tersebut gelap gulita di malam hari dalam empat hari terakhir. Hal itu disebabkan sejumlah tiang listrik yang tumbang akibat longsor dan menyebabkan aliran listrik ke wilayah itu padam.
ADVERTISEMENT
"Sangat banyak sulitnya, khususnya kebutuhan sehari-hari. Apalagi sawah terbawa banjir, kebun juga demikian, belum lagi mati lampu," ucap Selvi, warga lainnya.
Kondisi di Desa Rippung, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, akibat banjir bandang. Foto: Dok. Istimewa/Sulbar Kini
Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda, mengatakan pihaknya telah memerintahkan Dinas Sosial setempat untuk mengirimkan bantuan ke warga yang terdampak bencana.
"Kadis Sosial sudah lakukan pendataan, mudah-mudahan sebentar sore, paling lambat besok bantuan sudah masuk," ujar Marthinus, saat meninjau langsung lokasi banjir bandang dan tanah longsor.
Ia menambahkan, Pemkab Mamasa telah melakukan langkah penanganan awal untuk membantu warga.
"Pada saat ini, yang kita lakukan penanganan darurat berupa pembersihan longsoran sambil kita melakukan pendataan, areal persawahan yang terdampak banjir dan juga pendataan jumlah kepala keluarga yang terdampak bencana ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga dusun, yakni Dusun Malluaya, Rattedonan, dan Talmin, di Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, pada Kamis (8/10) akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya air sungai di desa tersebut.
Selain merusak puluhan hektare sawah milik warga yang menyebabkan gagal panen, longsor juga memutus akses jalan menuju tiga dusun tersebut. Tidak ada korban jiwa, namun sekitar 200 KK terdampak banjir bandang dan tanah longsor tersebut.