800 Tenaga Kesehatan di Mamasa Jalani Vaksinasi COVID-19 Dosis Pertama

Konten Media Partner
8 Februari 2021 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinasi COVID-19 terhadap tenaga kesehatan di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Frendy/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinasi COVID-19 terhadap tenaga kesehatan di Mamasa, Sulawesi Barat. Foto: Frendy/SulbarKini
ADVERTISEMENT
MAMASA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, terus berupaya menyelesaikan vaksinasi COVID-19 kepada tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Mamasa, Into Harahap mengungkapkan, hingga Senin siang (8/2/2021) vaksinasi terhadap tenaga kesehatan tahap pertama di Mamasa telah mencapai 70 persen.
"Kegiatan vaksinasi untuk nakes di Mamasa sudah memasuki hari ketiga semuanya berjalan lancar. Berdasarkan data update sejak kemarin, jumlah nakes yang menerima vaksin untuk dosis pertama sudah mencapai sekitar 800 orang," ujar Into.
Menurut dia, jumlah tersebut belum termasuk penerima vaksinasi yang tertunda. Into menyebutkan, ada sejumlah tenaga kesehatan yang ditunda divaksin pada hari pertama, namun sudah divaksin pada hari kedua dan ketiga.
Jika kegiatan vaksinasi berjalan lancar, ditargetkan satu atau dua hari ke depan sasaran vaksinasi sejumlah tenaga kesehatan bisa mencapai 80 persen.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap satu atau dua hari ke depan jika semua berjalan lancar, kegiatan vaksinasi untuk nakes di Mamasa bisa mencapai target," ujarnya.
Into memaparkan, ada sebanyak 1.677 tenaga kesehatan di Mamasa yang masuk dalam data sistem informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), sedangkan penerima vaksinasi hanya sebanyak 1.460 orang.
Tenaga kesehatan yang masuk dalam daftar SDMK sebagai penerima vaksin namun tidak bisa divaksin karena ada riwayat penyakit, termasuk menyusui atau hamil, maka vaksin tersebut akan diberikan pada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di data SDMK agar semua nakes bisa dilakukan vaksinasi.
"Tapi kami masih menunggu petunjuk teknis selanjutnya dari pusat khusus hal tersebut," tandasnya.