Akses Jalan ke Kecamatan Mambi, Sulbar, Terputus Akibat Longsor

Konten Media Partner
26 Mei 2020 8:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Material longsor memenuhi badan jalan yang menghubungkan Kelurahan Talipukki dengan ibu kota kecamatan Mambi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Material longsor memenuhi badan jalan yang menghubungkan Kelurahan Talipukki dengan ibu kota kecamatan Mambi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sejak dua pekan terakhir mengakibatkan longsor di beberapa titik. Salah satunya di Kelurahan Talipukki, Kecamatan Mambi, yang mengakibatkan akses jalan di daerah tersebut terputus karena tertutup material longsor yang memenuhi badan jalan.
ADVERTISEMENT
Nurman, salah seorang warga mengatakan, longsor terjadi sejak Selasa (19/5) dan disusul longsoran kedua pada Kamis (21/5) dan menutup total jalan yang menghubungkan satu kelurahan dan dua desa dengan ibu kota kecamatan Mambi tersebut.
"Dua kali longsoran, namun sudah hampir satu minggu belum juga ada pembersihan material longsoran. Waktu hari Rabu, 20 Mei, pak Bupati sempat kunjungi lokasi, beliau sampaikan akan dibersihkan sebelum Idul Fitri, tapi sampai hari ini masih belum dibersihkan," kata Nurman, Senin (25/5).
Karena alat berat tak kunjung datang, warga setempat berinisiatif membersihkan material longsor yang menimbun badan jalan dengan menggunakan alat seadanya. Jalan tersebut menjadi akses utama warga dari Kelurahan Talipukki, Desa Pamoseang, dan Desa Indobanua, yang ingin menjual hasil pertanian dan memenuhi kebutuhan sehari-hari ke ibu kota kecamatan Mambi.
Alat berat tak kunjung datang, warga setempat berinisiatif membersihkan material longsor dengan alat seadanya. Foto: Dok. Istimewa
"Rata-rata masyarakat mengambil kebutuhan sehari-hari dan menjual hasil bumi di Kota Mambi melalui jalur akses tersebut. Kami bersama warga setempat sudah dua kali kerja bakti membuka akses, hari Sabtu gotong royong memperbaiki tiang listrik dan hari Minggu setelah salat Id masyarakat kembali kerja bakti, tapi tidak maksimal karena banyaknya material longsoran," ungkap Nurman.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, pemerintah setempat mengerahkan alat berat ke lokasi longsor sehingga ruas jalan tersebut bisa kembali dilalui warga.
"Warga berharap agar akses jalan yang menjadi jalur perekonomian masyarakat di dua desa dan satu kelurahan bisa dibuka kembali dengan bantuan alat berat dari pemerintah daerah Kabupaten Mamasa, agar masyarakat tak lagi kesulitan jika melintas di lokasi longsoran," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa, Daud Tandi Arruan, yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait longsoroan tersebut dan sudah dilaporkan ke pimpinan daerah.
"Sudah dilaporkan ke pimpinan, namun saat ini kesulitan anggaran karena (penanganan) COVID-19. Mudah-mudahan segera ada petunjuk dari pimpinan terutama biaya," jelasnya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT