Banjir Kian Parah, Akses Jalan Trans Sulawesi Lumpuh
ADVERTISEMENT
Banjir bandang menerjang tiga kabupaten di Sulawesi Barat, yakni Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu. Akibatnya, selain merendam permukiman warga, lahan perkebunan, dan persawahan, luapan air ini juga menyebabkan sejumlah akses jalan terputus, termasuk akses Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Mamuju, Sulawesi Barat; dan Palu, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Salah satu titik terparah banjir, yakni di Desa Tarailu, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju. Banjir setinggi setengah meter tersebut sempat menyebabkan ruas Jalan Trans Sulawesi lumpuh total pada Senin sore (29/4).
Banjir disebabkan oleh luapan air Sungai Tarailu dan intensitas hujan yang tinggi. Alhasil, air meluap, hingga merendam jalan dan rumah-rumah warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah, Rahmat Syam, mengatakan bahwa tiga kecamatan di Mamuju Tengah yang terdampak banjir, yakni Topoyo, Sampaga, dan Pangale. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Mateng mencatat, hingga berita ini diturunkan, dari 60 kepala keluarga yang terdampak banjir, 12 di antaranya telah mengungsi.
"Ada juga tiga sekolah yang terendam banjir, dua rumah ibadah, dan satu Puskesmas. Sebagian warga telah dievakuasi, namun karena alat dan petugas kami terbatas jadi kami mengharapkan warga untuk mengambil inisiatif mengungsi tanpa harus menunggu petugas melakukan evakuasi," kata Rahmat.
Selain di Mamuju, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Pasangkayu akibat luapan Sungai Lariang. Akibatnya, ruas Jalan Trans Sulawesi di daerah tersebut terendam dan tidak bisa dilalui kendaraan sejak Selasa pagi (30/4).
ADVERTISEMENT
Kepala BPBD Sulawesi Barat, Darno Majid, mengatakan bahwa, sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan resmi akibat dampak banjir dan masih menunggu data dari petugas di lapangan. Dia mengingatkan kepada warga untuk tetap waspada dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Belum ada laporan resmi, termasuk korban jiwa," ujarnya.
(Sapriadi)