Berawal dari Hobi, Anyaman Tas Ketua Bhayangkari Pangkep Kini Banyak Diminati

Konten Media Partner
18 Juli 2021 18:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trie Suryanti dan tas hasil kerajinan tangannya. Foto: Dok. Polres Pangkep
zoom-in-whitePerbesar
Trie Suryanti dan tas hasil kerajinan tangannya. Foto: Dok. Polres Pangkep
ADVERTISEMENT
Menjadi tenaga pendidik di SPN Batua Polda Sulawesi Selatan sekaligus istri Kapolres Pangkep, tak menghalangi AKBP Trie Suryanti untuk tetap berkarya di luar tugas utamanya sebagai polisi.
ADVERTISEMENT
Berawal dari hobinya menghias anyaman dan membuat kerajinan tangan di waktu senggang, Trie Suryanti kini sudah memproduksi beragam handicraft yang dibuatnya sejak tahun 2019 dan siap untuk dipasarkan.
Selain itu, untuk mengembangkan produknya Trie Suryanti juga menggandeng perajin anyaman rotan di Kabupaten Pangkep untuk pembuatan hampers serta perajin yang ada di Bandung dan Tangerang untuk pembuatan tas.
"Meskipun dibuat oleh perajin khusus di Bandung dan Tangerang, motif tas yang dibuat didatangkan langsung dari Bugis, kain Lagosi dari Sengkang yang dijadikan motif tiap-tiap tas Kanya’s Bag," ungkap Ketua Bhayangkari Pangkep ini, Kamis (15/7/2021).
Selain motif Lagosi, Trie Suryanti juga memilih kain batik Jawa dalam pembuatan tas rancangannya yang bisa digunakan untuk kegiatan formal maupun saat bersantai.
ADVERTISEMENT
Untuk setiap tas yang diproduksinya, dia menjualnya mulai harga Rp 150 ribu hingga Rp 700 ribu per buah yang tergantung bahan dan model. Untuk pemasaran, Trie memanfaatkan berbagai platform media sosial dan menggandeng reseller.
"Lebaran kemarin banyak permintaan karena dijadikan hampers. Saya yang langsung hias anyaman-anyaman rotan ini," ujarnya.
Produk tas dan anyamannya pun kini mendapat apresiasi dari pengurus Bhayangkari Pusat yang akan dipamerkan melalui bazar yang dilakukan secara daring.
"Peminatnya juga muncul saat saya pakai tas seperti ini, akhirnya teman-teman pesan tas dengan motif kain Lagosi atau batik. Begitu juga saat saya pakai ke kantor atau jalan-jalan, rekan-rekan banyak yang berminat," tutur Trie.
"Selain itu, kita juga tetap pakai media sosial untuk promosi, sementara kita proses untuk kerja sama dengan platform pemasaran digital," tandasnya.
ADVERTISEMENT