Beredar Kecurangan Tes CPNS di Mamuju-Mamasa, 1 Peserta Nilai Tertinggi Nasional

Konten Media Partner
27 Oktober 2021 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ujian CPNS. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ujian CPNS. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dalam rangka penerimaan CPNS diduga diwarnai kecurangan di sejumlah daerah. Dua di antaranya di Kabupaten Mamuju dan Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
ADVERTISEMENT
Dalam laporan kecurangan SKD CPNS yang diterima Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo dan dibagikan kepada wartawan, Rabu (27/10), terungkap ada 9 lokasi tes yang diketahui terjadi kecurangan.
Di antaranya pelaksanaan tes SKD CPNS secara cost-sharing mandiri Kabupaten Mamuju dan Pasangkayu yang dilaksanakan di Gedung PKK Provinsi Sulawesi Barat pada 14-25 September 2021
Disebutkan bahwa tim BKN sudah mengecek seluruh PC yang akan digunakan. Laporan dugaan kecurangan berasal dari Tim BKN pada 23 September 2021 dan media daring yang menunjukkan pengerjaan tidak wajar. Satu PC dibawa ke Kanreg BKN Makassar untuk dilakukan forensik IT oleh Tim BSSN.
Hasil forensik menunjukan bahwa terdapat aplikasi remote Zoho Meeting (Zoho Assist) yang diinstall pada 12 September 2021. Aplikasi ini terbukti dipakai pada saat pelaksanaan SKD pada tanggal 16 September 2021 Sesi I dan peserta yang diduga mendapat bantuan dari pihak lain mendapat nilai tertinggi nasional, 510.
ADVERTISEMENT
Dari hasil analisis ML, terdapat 40 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan.
Dugaan kecurangan lainnya terjadi di Kabupaten Mamasa. Pelaksanaan SKD CPNS di Kabupaten Mamasa berlangsung pada 27 September-1 Oktober 2021 di aula SMKN 1 Mamasa.
Disebutkan bahwa tim BKN yang bertugas telah melakukan pengecekan terhadap seluruh PC. Laporan dugaan kecurangan pertama kali dibuat oleh Tim BKN pada 27 September 2021 setelah melihat pengerjaan SKD yang tidak wajar. Bahkan ada peserta yang tidak mau dipindahkan walaupun PC mengalami restart.
Dari hasil analisis ML, terdapat 19 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan.
Menanggapi hal itu, Kepala UPT BKN Mamuju, Jais, mengaku belum bisa berkomentar terlalu jauh dan masih menunggu informasi resmi dari pusat.
ADVERTISEMENT
"Saya belum bisa berkomentar karena belum ada informasi dari pusat," kata Jais kepada SulbarKini saat dikonfirmasi.
Kendati demikian, dirinya tidak menampik adanya satu unit komputer yang digunakan saat ujian SKD yang dibawa ke BSSN Makassar untuk diperiksa dan seorang peserta mendapatkan nilai tertinggi nasional yakni 510.
"Tapi sampai saat ini belum ada hasilnya disampaikan ke kami," tandasnya.