Berkunjung ke Mamuju, La Nyalla Agendakan Pertemuan Raja dan Sultan Se-Nusantara

Konten Media Partner
30 Mei 2021 21:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, saat berkunjung ke rumah adat Mamuju. Foto: Dok. Humas Pemkab Mamuju
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, saat berkunjung ke rumah adat Mamuju. Foto: Dok. Humas Pemkab Mamuju
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, bersama Sekretaris Jenderal Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), Yani Kuswodidjoyo, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (30/5/2021).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya itu, La Nyalla disambut langsung Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, beserta Putra Mahkota Kerajaan Mamuju, Bau Akram Dai, galaggar pitu atau tujuh hadat Kerajaan Mamuju, dan pemangku adat lainnya di kompleks rumah adat Mamuju.
Pada kesempatan tersebut, La Nyalla menyatakan kunjungannya untuk bersilaturahmi dan menyampaikan rencana pelaksanaan Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) I Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) yang bakal dilaksanakan di Sumedang, September 2021.
"Keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak akan bisa dilepaskan dari peranan kerajaan-kerajaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, negara mengakui dan memberikan tempat yang khusus bagi keberadaan kerajaan nusantara sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Pasal 18B ayat 2," ungkap La Nyalla dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan tentang rencana pelaksanaan Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) I.
"Sebagai representatif daerah, DPD RI berkepentingan untuk mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memperhatikan, menghormati, dan melindungi kerajaan nusantara sebagai pondasi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, DPD RI berencana menggelar pertemuan raja dan sultan se-Nusantara untuk menyuarakan kepentingan dan eksistensi kerajaan nusantara sebagai bagian dari penguat dan pengikat nilai kebudayaan dan sejarah kelahiran Indonesia," ujarnya.
Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi. Foto: Dok. Humas Pemkab Mamuju
Sementara itu, Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi menyambut baik kunjungan Ketua DPD RI di Mamuju.
"Kunjungan kerja ini tentu merupakan kehormatan besar bagi kami pribadi karena untuk pertama kalinya saya yang baru dilantik awal tahun ini sebagai bupati, dapat menerima kunjungan resmi dari Bapak Ketua DPD serta seluruh unsur MAKN dalam agenda silaturahmi ini," ucap Sutinah.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Sutinah juga mengutarakan keresahan tentang pergeseran budaya yang terjadi di kalangan generasi muda.
"Sangat kita rasakan generasi muda kita sekarang lebih senang berlama-lama menghafalkan gerakan Tiktok daripada mempelajari tarian tradisional kita, atau lebih buruk lagi mereka lebih memilih kebarat-baratan daripada harus belajar tutur bahasa daerah. Hal ini sedikit banyak akan mengikis kearifan lokal yang menjadi kekayaan bangsa kita," sebut Sutinah.
Putra Mahkota Kerajaan Mamuju, Bau Akram Dai, menyatakan Mandar bukan sekadar etnis, tapi mencakup wilayah Paku hingga Suremana. Mamuju merupakan salah satu dari tujuh kerajaan dalam Pitu Baqbana Binanga di jazirah Mandar.
Pertemuan di rumah adat Mamuju ini diisi dengan penyerahan cinderamata dari Bau Akram Dai selaku perwakilan Kerajaan Mamuju kepada La Nyalla Mattalitti berupa keris dan piagam penghargaan serta penyerahan proposal revitalisasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana kawasan rumah adat serta makam raja-raja Mamuju.
ADVERTISEMENT