Bernilai Ekspor, Tambak Udang Randomayang Beri Nilai Tambah bagi Ekonomi Sulbar

Konten Media Partner
5 Juni 2023 21:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh memberi apresiasi tambak udang Randomayang di Kabupaten Pasangkayu. Foto: Dok. Kominfopers Sulbar
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh memberi apresiasi tambak udang Randomayang di Kabupaten Pasangkayu. Foto: Dok. Kominfopers Sulbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasangkayu - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi kehadiran tambak udang yang dikelola PT Randomayang Tambak Lestari di Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu.
ADVERTISEMENT
Menurut Zudan, keberadaan tambak udang itu banyak menyerap tenaga kerja setempat serta didukung teknologi canggih sehingga aman bagi lingkungan.
"Ini menurut saya merupakan model tambak udang yang bagus, tambak udang yang menggunakan sains berkelanjutan. Air dari laut kemudian diolah kemudian dimanfaatkan dan instalasi pengolah limbahnya pun luar biasa. Air yang sudah tidak dipakai dibuang kembali ke sungai dalam keadaan bersih," ungkap Zudan di Randomayang, Senin (5/6/2023).
Dia menambahkan, tambak udang tersebut memberikan nilai tambah dan nilai manfaat yang luar biasa bagi Sulawesi Barat karena menyerap tenaga kerja lokal dan hasilnya diekspor ke Eropa, China, Jepang, dan Amerika.
Tambak udang PT Randomayang Tambak Lestari di Desa Randomayang, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Diskominfopers Sulbar
"Ini menggembirakan bagi saya sebagai Penjabat Gubernur karena akan memberi nilai tambah yang besar bagi pendapatan daerah dan memutar ekonomi regional di Sulbar," kata mantan Dirjen Dukcapil di Kemendagri ini.
ADVERTISEMENT
"Bila ini banyak dilakukan di Indonesia, Insyaallah ekonomi akan lebih bagus dengan sektor tambak udang," sambungnya.
Pemilik PT Randomayang Tambak Lestari, Rudi Hartanto, mengatakan tambak udang yang berdiri di atas lahan seluas 60 hektare itu mulai beroperasi tahun 2020 dengan memanfaatkan lahan pinggir pantai yang sebelumnya kurang produktif.
Dia bilang budidaya tambak udang miliknya melibatkan ratusan tenaga kerja lokal dan dari berbagai daerah. Selain di Pasangkayu, Rudi juga mengembangkan usaha tambak udang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Budidaya udang merupakan salah satu langkah terobosan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomiSdalam optimalisasi peran semua pihak untuk memajukan Sulbar, terlebih dari sisi ekonomi," tutur Rudi.