BNPB: 189 Orang Dirawat Pascagempa di Mamuju-Majene, 42 Meninggal Dunia

Konten Media Partner
16 Januari 2021 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang mengalami luka menjalani perawatan di halaman RS Regional Sulbar. Foto: Awal Dion/sulbarkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang mengalami luka menjalani perawatan di halaman RS Regional Sulbar. Foto: Awal Dion/sulbarkini
ADVERTISEMENT
MAMUJU - Sebanyak 189 orang yang mengalami luka berat menjalani perawatan usai gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), pada Jumat (15/1) dini hari.
ADVERTISEMENT
Hal itu berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di Kabupaten Majene tercatat sebanyak 637 orang mengalami luka ringan. Adapun jumlah warga yang mengungsi sebanyak 15 ribu orang yang tersebar di 10 titik pengungsian.
"Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara RS Lapangan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan persnya yang diterima Sulbar Kini, Sabtu (16/1).
Raditya menambahkan, korban meninggal dunia akibat gempa di Mamuju dan Majene yang terdata sebanyak 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Mamuju dan delapan orang di Majene.
Menurutnya, BPBD Kabupaten Majene, Mamuju, dan Polewali Mandar masih terus melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas, relawan, dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
"Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam. Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguaan," tambahnya.
Raditya menjelaskan, Kementerian Kesehatan juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pieces dan masker kain 20.000 pieces guna mencegah potensi penularan COVID-19.
Raditya juga mengingatkan potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam.
"Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir juga diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, dan 10 set tenda pengungsi.
Selain itu, sebanyak 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pieces masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.
Mari donasi sekarang