BPBD Mamuju Tengah: Semburan Lumpur Setinggi 1 Meter Mulai Menurun

Konten Media Partner
6 Maret 2022 11:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Semburan lumpur di Dusun Benteng, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Semburan lumpur di Dusun Benteng, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah, Bahtiar, mengatakan semburan lumpur setinggi 1 meter yang muncul di permukiman warga di Dusun Benteng, Desa Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, pada Sabtu (5/3/2022) mulai menurun.
ADVERTISEMENT
"Semburannya sudah mulai berkurang," kata Bahtiar kepada SulbarKini saat dikonfirmasi, Minggu (6/3/2022).
Meski tidak ada korban jiwa, sambung dia, polisi tetap memasang garis polisi di lokasi tersebut. Bahtiar meminta warga setempat untuk tidak melakukan pengeboran mata air terlalu dalam mengingat hal serupa pernah terjadi sebelumnya.
"Jadi kita imbau masyarakat agar tidak melakukan pengeboran mata air di wilayah Benteng. Hanya dibolehkan menggali sumur saja," ucap Bahtiar.
Sebelumnya diberitakan, fenomena semburan lumpur dari dalam tanah terjadi di permukiman warga di Dusun Benteng, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu (5/3/2022).
Informasi yang dihimpun SulbarKini, kejadian itu berawal saat dua orang warga setempat, Ramang dan Uttang, melakukan pengeboran air di belakang rumahnya.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 15.30 WITA, saat pengeboran sedalam 15 meter dengan lebar sekitar 0,5 meter, tiba-tiba muncul semburan lumpur bercampur air. Kondisi ini sempat membuat panik warga sekitar. Di lokasi tersebut juga sudah dipasangi garis polisi untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Kejadian serupa pernah terjadi di Desa Salugatta, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, pada 29 September 2018 lalu. Semburan lumpur bercampur gas muncul tepat perkebunan inti kelapa sawit PT Surya Lestari 2 (Astra Group).
Kejadian ini sontak menghebohkan warga setempat, pasalnya kejadian tersebut muncul pasca-getaran gempa berkekuatan 7,7 SR yang berpusat di Donggala, Sulawesi Tengah.