Cerita Anggota ORARI Sulbar Berjuang Informasikan Gempa di Tengah Keterbatasan

Konten Media Partner
23 Januari 2021 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota ORARI dan RAPI Sulbar Muh Ridwan Bustari. Dokumentasi Foto: Awal Dion.
zoom-in-whitePerbesar
Anggota ORARI dan RAPI Sulbar Muh Ridwan Bustari. Dokumentasi Foto: Awal Dion.
ADVERTISEMENT
MAMUJU- Gempa bumi 6,2 magnitudo meluluhlantakkan Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) dini hari. Selain merobohkan sejumlah bangunan juga padamnya aliran listrik dan hilangnya jaringan internet. Sehingga kesulitan untuk mengakses informasi kondisi di dua kabupaten yakni, Mamuju dan Majene.
ADVERTISEMENT
Namun tidak bagi Muh Ridwan Bustari, anggota ORARI dan RAPI Mamuju, Sulawesi Barat, untuk memberikan informasi kepada khalayak luas tentang kondisi di ibu Kota Provinsi Sulbar usai dilanda gempa.
"Dari hari pertama hingga hari keempat kan tidak ada penerangan lampu, jadi saya memancar di mobil di frekuensinya ORARI 1442 poin kosong untuk membantu komunikasi teman-teman terutama dari Palu itu yang banyak menghubungi saya," kata Ridwan saat ditemui di rumahnya yang lagi stand bay monitor, Jumat (22/1).
Dikatakan bahwa ia memancar memberikan informasi terkait kondisi di Mamuju pascagempa sejak pagi hingga larut malam. Bahkan terkadang pula hingga pukul 03. 00 WITA, memandu teman-teman dari Palu.
"Intinya saya mewakili teman-teman ORARI dan RAPI dalam bantuan komunikasi memandu teman-teman luar kota menyampaikan berita-berita, baik informasi apa kebutuhannya rata-rata menghubungi saya. Misalnya ada kekurangan selimut atau air. Syukurnya saya tidak ada posko tapi kesadaran sendiri. Jadi mereka bersyukur bahwa di sini ada yang bisa membantu menyalurkan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Disebutkan ada sekitar 15 orang anggota ORARI di Mamuju, Sulbar yang aktif terlibat langsung menyalurkan bantuan logistik untuk korban gempa.
Ia mengaku apa yang dilakukannya ditanggapi positif selain dari organisasinya ORARI dan RAPI, juga tanggapan positif dari masyarakat karena sangat terbantu mendapatkan informasi akurat.
"Karena di saat mati lampu dan handphone tidak berfungsi, tapi saya bisa memberikan informasi. Jadi rata-rata teman dari luar kota menghubungi saya," pungkasnya. (Awal Dion)