Cerita Hera, Gadis asal Sulbar yang Ikut Pertukaran Pemuda Antarnegara

Konten Media Partner
2 Oktober 2019 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hera Davita Pasa saat mengikuti program Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP). Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Hera Davita Pasa saat mengikuti program Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP). Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Hera Davita Pasa, gadis asal Sulawesi Barat ini berkesempatan menjadi Duta Indonesia pada salah satu program pertukaran pemuda antarnegara 2019. Setelah melalui proses seleksi yang panjang dan ketat, dia pun kemudian terpilih sebagai kandidat utama pada April 2019.
ADVERTISEMENT
Pada 3 September 2019, dia dan delegasi Indonesia lainnya bertemu untuk pertama kali di Hotel Ambhara, Jakarta, untuk mengikuti Pre Departure Training selama 3 hari (3-6 September 2019). Ini sebagai persiapan Delegasi Indonesia sebelum program dimulai pada tanggal 6 September.
"Program yang saya ikuti itu yakni Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP) yang terdiri dari dua fase. Yaitu, fase Indonesia pada tanggal 6 September hingga 15 September dan fase Malaysia 15 September hingga 24 September 2019 yang bertemakan ‘Cultural Heritage and Creative Economy’," kata Hera, Rabu (2/10).
"Kegiatan yang dilakukan lebih banyak berhubungan dengan budaya, sejarah, dan ekonomi kreatif yang mendorong delegasi untuk meningkatkan kreativitas mereka dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar," ucap Hera.
ADVERTISEMENT
Pada fase desa, kata Hera, delegasi Indonesia yang terdiri dari 18 orang menjemput delegasi Malaysia yang juga terdiri dari 18 orang dan bersama-sama menjalani kegiatan di Jakarta dan Yogyakarta.
Setiap delegasi Indonesia dipasangkan dengan delegasi Malaysia untuk mempermudah merekatkan hubungan dua negara, sebab program ini bertujuan untuk mempertahankan hubungan baik Indonesia-Malaysia dan mempererat hubungan bilateral dua negara melalui duta-duta bangsa pemuda dan belia.
"Pada 15 September 2019, delegasi Indonesia dan Malaysia lalu bersama-sama terbang menuju Malaysia untuk melanjutkan pada fase Malaysia. Pada fase ini, delegasi Malaysia tidak ikut menemani delegasi Indonesia. Sehingga pertemuan kami berakhir di tanggal 15 di Kuala Lumpur International Airport. Namun, perjalanan delegasi Indonesia masih berlangsung hingga sepuluh hari ke depan," ujar Hera.
Sebanyak 18 delegasi Indonesia foto bersama di depan Istana Kehakiman Malaysia. Foto: Dok. Hera Davita Pasa
Selama fase Malaysia, lanjut Hera, para delegasi melakukan banyak kunjungan dan kegiatan-kegiatan yang menambah pengetahuan delegasi perihal Malaysia dan hal-hal seperti apa yang patut untuk diapresiasi dari negara mereka.
ADVERTISEMENT
Pada akhir perjalanan fase Malaysia, delegasi Indonesia menampilkan tarian dan nyanyian pada malam kebudayaan di Sepang, Malaysia.
Acara ini dipimpin oleh Hera sebagai MC (Master of Ceremony), sembari ikut menampilkan tarian dan nyanyian yang telah disiapkan. Seperti, silat, Indonesia Menari, tarian Biteya, tarian Zapin Muda-mudi, tarian Mojang Priangan, tarian Mambo Simbo, serta lagu-lagu nusantara yang di-medley oleh delegasi dan ditutup dengan IMYEP Theme Song.
Seluruh perjalanan Hera dan delegasi Indonesia lainnya kembali ditutup di Jakarta pada tanggal 25 September 2019. Namun, walau program telah berakhir, hubungan yang telah terjalin bersama delegasi Indonesia maupun Malaysia tidak akan berhenti sampai di sana.
Bagi Hera, dia bukan hanya baru menyelesaikan tugas kenegaraan sebagai seorang duta bangsa, tetapi dia baru saja membangun sebuah ikatan kekeluargaan antara dirinya dengan delegasi Indonesia dan juga delegasi Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Ada semacam hubungan kekeluargaan yang sangat erat dan dalam yang tidak akan terkikis oleh waktu maupun jarak," ujarnya.
(Sapriadi)