Diguncang Gempa dan Listrik Padam, Bagaimana Kondisi Vaksin COVID-19 di Sulbar?

Konten Media Partner
24 Januari 2021 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin Sinovac tiba di Bandara Tampapadang Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (6/1). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin Sinovac tiba di Bandara Tampapadang Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (6/1). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
MAMUJU - Rencana vaksinasi COVID-19 di Sulawesi Barat yang sedianya dilaksanakan secara perdana pada Jumat (15/1) batal. Hal itu menyusul terjadinya gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat dini hari.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana kondisi vaksin Sinovac yang sudah didistribusikan tersebut?
Kepala Dinas Kesehatan Mamuju, Firmon, mengungkapkan sebanyak 5.080 vaksin yang disimpan di Kantor Dinas Kesehatan Mamuju dikembalikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat usai terjadinya gempa.
Menurut dia, setelah gempa aliran listrik di Mamuju sempat padam selama lima hari. Sementara idealnya vaksin COVID-19 tersebut hanya sekitar empat jam tanpa aliran listrik.
Firmon memastikan, selama listrik padam tersebut tempat dan ruangan khusus menyimpan vaksin Sinovac tidak dalam suhu ideal dan diperkirakan tidak bisa digunakan lagi.
"Sebelumnya vaksin tersebut disimpan di gudang Farmasi Dinkes Sulbar, tapi pada waktu sisa tiga hari akan dilakukan penyuntikan, terjadi gempa sehingga aliran listrik padam selama lima hari. Kita sudah laporkan dan telah ditarik kembali ke Dinkes Sulbar sesuai yang disalurkan," kata Firmon, Minggu (24/1).
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi, menambahkan pihaknya belum mengetahui pasti apakah ada kerusakan vaksin Sinovac tersebut karena yang bisa memastikan adalah tim dari Jakarta.
"Kita belum tahu pasti masalah itu, karena ada tim penilai," ujarnya.
Dia bilang, jangka waktu vaksin Sinovac tanpa ada penerangan listrik hanya empat jam. Sementara pascagempa 6,2 magnitudo, aliran listrik di Mamuju sempat padam lima hari.
"Nanti dinilai tim dari pusat, karena kita tidak berani mengatakan rusak atau tidak karena belum ada yang berani buka," terangnya.
Pihaknya belum mengetahui jumlah vaksin yang ditarik Dinas Kesehatan Sulbar dari dua kabupaten yang terdampak gempa bumi, yaitu Mamuju dan Majene.