Gedung Kantor Terdampak Gempa, Anggota DPRD Sulbar Berkantor dan Rapat di Tenda

Tenda darurat yang menjadi kantor sementara anggota DPRD Sulawesi Barat. Foto: Awal Dion/SulbarKini

Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Mamuju dan Majene pada Jumat (15/1) dini hari mengakibatkan sejumlah bangunan rusak. Selain kantor Gubernur Sulbar yang ambruk, gempa ini juga mengakibatkan kerusakan di gedung kantor DPRD Sulawesi Barat.

Akibatnya, para anggota DPRD Sulbar untuk sementara berkantor di dalam tenda darurat yang didirikan di halaman kantor DPRD Sulbar. Anggota Komisi I DPRD Sulbar dari fraksi Demokrat, Samsul Samad, mengatakan pihaknya sudah beberapa pekan bekerja di dalam tenda darurat.

"Beberapa hari setelah gempa, teman-teman di sekretariat dewan mengambil inisiatif membangun tenda. Jadi kita rapat seadanya seperti ini," kata Samsul Samad, Senin (1/3).

Anggota DPRD Sulbar melakukan rapat di dalam tenda darurat. Foto: Awal Dion/SulbarKini

Menurut dia, dari hasil pemeriksaan tim asesmen yang dibentuk pemerintah, gedung kantor DPRD Sulbar tak lagi bisa digunakan

"Bahkan barang-barang kita di dalam itu hanya beberapa saja yang bisa kita selamatkan. Secara kasat mata sudah tidak bisa lagi digunakan," ujarnya.

Sekretaris DPRD (Sekwan) Sulawesi Barat, Abdul Wahab Hasan Sulur, berharap kantor DPRD Sulbar bisa direnovasi secepatnya sehingga para anggota dewan bisa beraktivitas kembali secara normal.

"Kita menunggu informasinya teman-teman dari Dinas PU, khususnya yang akan merenovasi atau membangun ulang kantor DPRD. Setidak-tidaknya, DPRD itu rohnya paripurna, ya tentu kita secepatnya menyiapkan tempat paripurna DPRD," sebut Wahab.

Pantauan Sulbar Kini, tenda darurat itu berukuran 20x12 meter tanpa sekat dan dilengkapi dengan AC hingga meubelair kantor seperti meja, kursi, dan sound system. (adv)