Harga Anjlok, Pembudidaya Rumput Laut di Polman, Sulbar, Merugi

Konten Media Partner
1 September 2020 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budidaya rumput laut di Dusun Mampie, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Budidaya rumput laut di Dusun Mampie, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dampak pandemi virus corona turut dirasakan oleh sejumlah masyarakat pembudidaya rumput laut di Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
ADVERTISEMENT
Jamaluddin, salah seorang pembudidaya rumput laut, mengatakan sejak virus corona merebak harga jual rumput laut terjun bebas dari Rp 22 ribu per kilogram menjadi Rp 13 ribu per kilogram.
Menurutnya, turunnya harga rumput laut itu membuat sejumlah pembudidaya terancam mengalami kerugian mengingat upah kerja dan harga bibit rumput laut tidak mengalami penurunan harga.
"Yang membuat rugi karena harga bibit tetap, sementara harga jual turun. Masih mending kalau kita punya bibit, belum lagi khusus Mampie saat ini musim kemarau, sering kali pertumbuhan rumput laut tidak sesuai harapan. Kadang gagal panen karena tidak ada hujan," kata Jamaluddin, Senin (31/8).
Untuk saat ini, tuturnya, harga bibit rumput laut Rp 4 ribu per kilogram sedangkan upah untuk mengikat bibit satu bentangan masih sebesar Rp 4 ribu.
ADVERTISEMENT
"Belum lagi biaya pasangnya, sementara harga jual terus menurun," ujar Jamaluddin.
Arman, pembudidaya rumput laut di Kampung Baru, Kelurahan Lantora, Polewali Mandar, menambahkan sebagian besar petani rumput laut di daerah tersebut mengalami kerugian akibat harga yang terus menurun.
"Kami mau menghadap DKP, pembudidaya rumput laut mengeluh lantaran harga yang terus menurun," ujarnya.
Budidaya rumput laut di pesisir Polewali Mandar, khususnya Tanjung Mampie dan Kampung Baru Lantora, sudah dilakukan warga sejak delapan tahun terakhir. Mereka pun cukup terdampak dengan adanya pandemi virus corona yang merebak sejak bulan Maret 2020.