HUT Ke-17 Sulbar Dikemas Berbeda, Gubernur dan Ketua DPRD Sulbar Bakal Naik Kuda

Konten Media Partner
5 September 2021 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris. Foto: Dok. Humas Pemprov Sulbar
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris. Foto: Dok. Humas Pemprov Sulbar
ADVERTISEMENT
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan dikemas secara berbeda dan bakal dipusatkan di Taman Budaya Buttu Ciping, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris, mengatakan dalam perayaan HUT ke-17 provinsi ke-33 ini para tamu VIP akan diarak dengan menunggangi kuda menari atau sayyang pattuddu.
Idris menyebutkan, hal itu merujuk ke salah satu peristiwa adat di masa lampau yakni pertalian antara Pappuangan di Pojosang dengan I Manyambungi.
"Uniknya dari HUT Sulbar nantinya adalah tamu VIP akan menunggangi kuda dari Tangnga-tangnga menuju lokasi acara. Jadi nanti Gubernur Sulbar dan Ketua DPRD Sulbar akan bertemu mengutip dari sejarah. Masyarakat bisa melihat bahwa Pemprov Sulbar bersama DPRD Sulbar telah jadi kesatuan yang utuh dari dulu hingga sekarang, setelah itu barulah rapat paripurna dibuka," ungkap Idris pada rapat persiapan HUT ke-17 Sulbar, Kamis (2/9/2021).
ADVERTISEMENT
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Sulbar, Muhammad Natsir, mengatakan pembangunan Taman Budaya Buttu Cipping hingga saat ini mencapai 85 persen.
"Saat ini melakukan penyelesaian tahap perampungan pekerjaan lantai bangunan yang diperkirakan akan rampung dalam satu minggu sehingga membutuhkan penambahan jam kerja serta personel kerja," jelas Natsir.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Prof. Gufran, menambahkan perayaan HUT ke-17 Sulbar akan dirangkaikan dengan pameran pembangunan serta festival di kawasan Buttu Ciping.
"Jadi pertama itu kita mulai 20 September pukul 15.30 WITA, diawali pembacaan doa lalu pemotongan dua ekor kambing, kemudian acara adat hingga tiba waktu Magrib dan acara makan malam dengan ciri khas warga Pambusuang, serta sayang-sayang. Rangkaian kegiatan ini diharapkan tidak lewat dari pukul 10.00 malam," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, para tamu undangan diharuskan membawa surat hasil pemeriksaan PCR atau rapid antigen dengan hasil negatif COVID-19.
"Jika tidak ada, maka dilakukan PCR di tempat sebelum memasuki lokasi acara," pungkasnya.