Kalangan Milenial Dominasi Kecelakaan Lalu Lintas di Mamuju

Konten Media Partner
24 Februari 2019 16:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deklarasi tertib berlalu lintas di kalangan milenial di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (24/2). Foto: Anhar/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi tertib berlalu lintas di kalangan milenial di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (24/2). Foto: Anhar/SulbarKini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mamuju, Sulawesi Barat, AKBP Muhammad Rivai Arfan, mengaku tingkat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Mamuju didominasi oleh kaum milenial.
ADVERTISEMENT
Hal itu salah satunya disebabkan kurangnya kesadaran mereka tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.
"Berdasarkan angka kecelakaan lalu lintas secara nasional lima tahun terakhir, memang didominasi oleh kaum milenial sebagai korban. Makanya hal itu pula yang mendorong pelaksanaan Millenial Road Safety Festival ini. Tingginya korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kalangan millenial ini juga berlaku di Kabupaten Mamuju dan Mamuju Tengah," ungkap Rivai, Minggu (24/2).
Dia menambahkan, salah satu faktor tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kaum milenial di Mamuju karena masih kurangnya sarana transportasi umum. Sehingga, banyak orang tua yang mengizinkan anaknya berangkat ke sekolah dengan menggunakan motor.
"Orang tua berpikir dengan menggunakan motor anaknya bisa cepat sampai ke sekolah. Padahal, mereka belum cukup umur. Ini juga yang menjadi masukan, khususnya kepada pemerintah daerah untuk penambahan bus sekolah bagi pelajar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rivai mengingatkan agar orang tua siswa yang anaknya masih di bawah umur untuk tidak memberinya kesempatan menggunakan motor. Hal itu mengingat pengendara bermotor memerlukan kedewasaan serta mental yang matang untuk tertib berlalu lintas.
Kapolres Mamuju, AKBP Muhammad Rivai Arfan. Foto: Istimewa
"Apalagi motor jenis matic. Ini kan responship-nya cepat, jadi butuh kedewasaan dan mental yang matang. Kalau anak-anak yang belum dewasa menggunakan ini, dia mudah terpancing untuk menarik gas dan ugal-ugalan. Sudah banyak terjadi (kecelakaan)," jelas Rivai.
Khusus motor yang mengganti knalpot standar dengan model racing, Rivai mengaku pihaknya saat ini sudah menindak sekitar 200 pelanggaran.
"Setiap sore kita selalu adakan razia. Di Polres (Mamuju), hampir 200 motor yang disita," ujarnya.
Rahmat, salah seorang warga Mamuju, meminta kepolisian memberi perhatian khusus terhadap motor yang menggunakan knalpot model racing karena bising dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
ADVERTISEMENT
"Dulu sebelum Kapolres sekarang, sering ada razia terhadap kendaraan yang knalpotnya tidak standar. Saya berharap itu kembali ditegakkan dan tidak setengah hati. Karena, selain sangat mengganggu, ini juga membahayakan fokus kita saat berkendara dan berpotensi menimbulkan kecelakaan," kata Rahmat.
(Anhar)