Kembali ke Pondok Pesantren, 500 Santri di Wajo, Sulsel, Jalani Rapid Test

Konten Media Partner
3 Januari 2021 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang santri di Ponpes As'adiyah Sengkang menjalani rapid test antigen sebelum masuk asrama. Foto: Deden
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang santri di Ponpes As'adiyah Sengkang menjalani rapid test antigen sebelum masuk asrama. Foto: Deden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
WAJO - Ratusan santri yang akan kembali ke asrama Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, diwajibkan untuk mengikuti rapid test antigen. Hal itu menjadi persyaratan sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan di salah satu pondok pesantren tertua di Sulsel ini.
ADVERTISEMENT
Pembina Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Alwi Muhammad, mengatakan, santri kelas 3 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) tersebut kembali masuk asrama mulai Sabtu (2/1) dan diwajibkan mengikuti rapid test antigen.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di pesantren itu melalui kesepakatan para orang tua santri di atas kertas bermaterai. Santri yang hasil rapid test antigennya negatif akan masuk ponpes dan menjalani isolasi selama 14 hari.
"Sebanyak 500 santri akan diisolasi selama 14 hari sebelum belajar tatap muka dimulai. Penerapan protokol COVID-19 ini dilakukan untuk sterilisasi para santri agar bebas dari COVID-19," kata Alwi, Sabtu (2/1).
Rina, salah satu orang tua santri, mengatakan, dirinya rela membayar biaya rapid test antigen agar anaknya kembali menuntut ilmu di pondok pesantren. Dia pun memaklumi adanya pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat oleh pengelola pesantren demi mencegah penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Harapannya pandemi COVID-19 berakhir. Protokol COVID-19 ini juga demi keselamatan santri di Pondok Pesantren As'adiyah. Kami harap pihak Ponpes memberlakukan protokol COVID-19 secara ketat agar anak-anak kami tetap sehat," tandas Rina.
(Deden)