Ketua Dewan Pers Berbagi Tips Hadapi Wartawan Abal-abal

Konten Media Partner
15 April 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, saat membawakan materi pada Workshop Literasi Media di Mamuju, Senin (15/4).
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, saat membawakan materi pada Workshop Literasi Media di Mamuju, Senin (15/4).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, mengingatkan kepada aparat pemerintahan, kepala sekolah, dan guru untuk menghilangkan ketakutan terhadap oknum-oknum yang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang dengan mengaku-ngaku sebagai wartawan.
ADVERTISEMENT
Yosep menyebut banyaknya media abal-abal yang melakukan segala cara dan kadang disertai ancaman mengingat besarnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah-sekolah dan dana desa bagi para kepala desa.
"Jangan sampai ini terus terjadi. Ingat bahwa pers memiliki kode etik, jadi jangan takut kalau ada yang seperti ini. Laporkan ke Dewan Pers atau polisi," kata Yosep, saat membawakan materi pada Workshop Literasi Media yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Mamuju, Senin (15/4).
Pada kesempatan itu, Yosep membagikan poster kepada para peserta yang berisi pesan dan peringatan tentang kinerja wartawan.
"Silakan tempel di depan pintu kantor sekolah sebagai warning kepada oknum wartawan yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bupati Mamuju, Habsi Wahid, mengakui kehadiran Ketua Dewan Pers tersebut sebagai salah seorang pemateri sangat bermanfaat khususnya bagi aparat birokrasi, kepala sekolah, dan guru-guru dalam menghadapi wartawan.
Menurutnya, masih banyak wartawan yang menjalankan tugasnya secara profesional dan bekerja untuk kepentingan publik. Namun masih ada juga oknum wartawan yang datang hanya ingin menakut-nakuti aparat birokrasi untuk kepentingan pribadi mereka.
"Kita patut bangga dengan kehadiran Ketua Dewan Pers yang memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana wartawan itu yang seharusnya. Sehingga ke depannya kita tidak perlu lagi takut dengan wartawan, namun bersinergi dalam menyebarkan informasi ke masyarakat," kata Habsi.
(Sapriadi)