Kisah Anak Penggarap Kebun Jadi Lulusan Terbaik Bintara Polda Sulbar

Jumriani Jamaluddin, lulusan terbaik Bintara Polda Sulbar. Foto. Dok. Humas Polda Sulbar

Tangis haru seluruh calon siswa (casis) Bintara Polri pecah saat sidang kelulusan tahap akhir penerimaan Bintara Polri Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat dilangsungkan di aula Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Kamis (1/8). Ada yang dinyatakan lulus terpilih, ada juga yang tidak terpilih karena keterbatasan kuota.

Dari 200 casis yang terpilih hingga tahap akhir, 193 di antaranya dinyatakan lulus. 173 polisi laki-laki dan 14 polisi wanita lulus melalui penerimaan umum. 13 casis lainnya lulus dari seleksi Bintara Kompetisi Khusus (Bakomsus) dan talent scouting, dengan rincian: 9 Bakomsus TI Polki, 2 Bakomsus Perawat, dan Bintara Talent Scouting 2 orang.

Dari 200 casis tersebut, terselip sosok bernama Jumriani Jamaluddin, yang menjadi lulusan terbaik calon Bintara Polda Sulbar. Saat mengetahui dirinya lolos sebagai salah satu Bintara Polri, Jumriani langsung bersujud syukur.

"Saya tak menyangka bisa lolos. Alhamdulillah, ini berkat doa dari orang tuaku," kata Jumriani, Kamis (1/8).

Jumriani mengaku berasal dari keluarga tidak mampu. Ayahnya hanya bekerja sebagai penggarap kebun orang lain dan hasil itu pula yang digunakan untuk membiayai pendidikan Jumriani selama ini.

"Saya bahkan tidak pernah punya ponsel pribadi. Bapak hanya penggarap kebun orang lain dan tidak ada tanah warisan," ujar Jumriani.

Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Mashura, mengatakan kelulusan Jumriani membuktikan bahwa penerimaan Bintara Polri di Polda Sulbar bersih dan transparan.

"Tidak ada lagi namanya bayar-bayar karena syarat kelulusan murni kemampuan akademik dan kesehatan fisik para casis (calon siswa)," kata Mashura.

----------------------

Penulis: Awal Dion

Editor: Sapriadi