Kisah Riswan, Jadi Penjaga Mainan Anak untuk Biaya Sekolah

Konten Media Partner
20 November 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Riswan (12), harus melakoni kehidupan di dua sisi, belajar dan bekerja. Foto: Awal Dion/sulbarkini
zoom-in-whitePerbesar
Riswan (12), harus melakoni kehidupan di dua sisi, belajar dan bekerja. Foto: Awal Dion/sulbarkini
ADVERTISEMENT
Menjelang sore, Anjungan Pantai Manakarra yang menjadi salah satu lokasi favorit warga Kota Mamuju untuk nongkrong dan bersantai mulai ramai hingga malam hari.
ADVERTISEMENT
Di tempat ini, pengunjung bisa menikmati berbagai kuliner atau sekadar bersantai bersama keluarga. Bagi anak-anak, tak ketinggalan berbagai wahana permainan ditawarkan.
Salah seorang pengelola permainan anak, yakni Riswan (12). Dia mulai bekerja menjaga dan mengawasi mobil elektrik yang disewakan dari pukul 16.00 WITA hingga pukul 23.00 WITA.
Dari pekerjaannya tersebut, Riswan yang saat ini duduk di bangku kelas satu di salah satu SMPN di Mamuju mengaku mendapatkan tambahan untuk biaya sekolahnya.
"Orang tua masih ada, tetapi saya tak ingin membebani mereka dan belajar cari uang sendiri. Kalau lagi ramai, upahnya bisa dikasih lebih," katanya, saat ditemui, Selasa sore (19/11).
Riswan tak ingin membebani orang tuanya dan belajar mencari uang sendiri. Foto: Awal Dion/sulbarkini
Riswan menjaga mainan anak-anak sebanyak 11 buah, yakni 7 mobil elektrik dan 4 sepeda elektrik yang dicas menggunakan aki. Kepada pengunjung, disewakan sebesar Rp 20 ribu selama menit.
ADVERTISEMENT
"Malam Minggu dan kalau ada acara di Anjungan akan ramai. Kadang pula pengunjung sepi, apalagi kalau hujan," ujarnya.
Meski harus bekerja pada sore hingga malam hari, Riswan pun berusaha untuk tidak ketinggalan dalam pelajarannya di sekolah.
"Tinggal mengatur waktunya, antara sekolah dan bekerja di sini," tandasnya.