SJP 1.jpg

Komunitas Sedekah Jumat Pekanan, Tetap Berbagi di Tengah Pandemi Corona

12 Mei 2020 10:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan komunitas Sedekah Jumat Pekanan (SJP) Mamuju berbagi kepada warga yang membutuhkan. Foto: Dok. SJP Mamuju
zoom-in-whitePerbesar
Relawan komunitas Sedekah Jumat Pekanan (SJP) Mamuju berbagi kepada warga yang membutuhkan. Foto: Dok. SJP Mamuju
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona berdampak luas di masyarakat. Adanya imbauan social distancing (pembatasan sosial) untuk menekan penyebaran virus corona membuat sebagian warga kehilangan pekerjaan, pelaku UKM yang terancam gulung tikar, serta pekerja informal yang mengandalkan penghasilan harian tak lagi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Prihatin dengan kondisi tersebut, tim Sedekah Jumat Pekanan (SJP) di Mamuju pun tergerak untuk melakukan aksi kepedulian kepada warga kurang mampu yang terdampak pandemi virus corona.
Setiap hari Jumat, komunitas yang sudah terbentuk sejak dua tahun silam ini menyasar warga kurang mampu, seperti tukang becak, pemulung, pedagang kaki lima (PKL), penderita kusta dan warga yang hidup di bawah garis kemiskinan untuk dibagikan nasi kotak dan sembako.
Perintis Komunitas SJP Mamuju, Ike S Wulandari, mengatakan komunitas tersebut terbentuk sejak dua tahun lalu yang merupakan cabang dari Sedekah Jumat Pekanan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Ike menuturkan, komunitas SJP di Mamuju terbentuk berawal dari keprihatinannya melihat masih banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan yang membutuhkan uluran tangan.
ADVERTISEMENT
"Tentu bukan hanya tugas pemerintah membantu mereka, tetapi juga adanya gerakan dari para relawan," kata Ike, saat berbincang dengan Sulbar Kini, Senin (11/5).
Ike S Wulandari, perintis Sedekah Jumat Pekanan Mamuju. Foto: Awal Dion/sulbarkini
Dengan niat tersebut, ia pun memberanikan diri meminta izin kepada rekannya di Makassar yang terlebih dahulu mendirikan SJP untuk membuka cabang di Mamuju. Dalam perjalanan dua tahun itu, SJP tak hanya membuka cabang di Mamuju, tetapi juga sudah terbentuk di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
"Alhamdulillah, sudah ada dua kabupaten di Sulbar, yakni Mamuju dan Polewali Mandar," ujarnya.
Selain di Sulbar, jelas Ike, SJP juga kini memiliki sejumlah cabang di Indonesia Timur, seperti Kendari dan Muna Barat di Sulawesi Tenggara, Palu (Sulawesi Tengah), Pangkep dan Soppeng di Sulawesi Selatan, serta Papua.
ADVERTISEMENT
"Di Mamuju, puluhan anggota komunitas SJP yang tergabung dari berbagai kalangan seperti, pelajar SMP dan SMA, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan juga yang sudah memiliki pekerjaan ikut bergabung," kata Ike, perempuan kelahiran Jawa Timur, 28 tahun silam ini.
Miliki Donatur Tetap
Selama dua tahun berkiprah, SJP Mamuju kini memiliki donatur tetap yang menyisihkan hartanya untuk disalurkan ke warga kurang mampu setiap hari Jumat. Adapun nasi kotak yang dibagikan sebanyak 100 hingga 200 kotak setiap hari Jumat.
"Belum lama ini kami juga membagikan 1.400 pieces masker, 1.070 hand sanitizer dan vitamin ke warga maupun pedagang di pasar dalam kota Mamuju serta di Puskesmas Binanga, Rangas, Tampa Padang dan Botteng," ujarnya.
Relawan SJP Mamuju berbagi nasi kotak kepada tukang becak. Foto: Dok. SJP Mamuju
Untuk bergabung menjadi relawan SJP, Ike menyebutkan terbuka bagi semua kalangan.
ADVERTISEMENT
"Terbuka bagi umum yang mau bergabung, persyaratannya yang penting ikhlas mau berbagi," ucapnya.
Ike berharap, ke depannya komunitas SJP memiliki rumah makan di mana setiap pengunjung yang datang bisa makan gratis.
"Kendala kita saat saat ini karena belum memiliki tempat untuk menampung sumbangan dari para donatur sekaligus nantinya tempat rumah makan gratis," jelasnya.
Saat ditanya alasannya mau melakukan kegiatan tersebut tanpa imbalan dan gaji, Ike beralasan hal itu sudah menjadi panggilan nurani untuk berbagi kepada warga.
Apalagi, aksi sosialnya mendapat dukungan penuh dari suaminya, Taufiq AS, yang juga turut turun langsung berbagi dengan warga yang membutuhkan.
"Ternyata masih banyak saudara-saudara kita yang hidup di bawah garis kemiskinan yang membutuhkan uluran tangan. Siapa lagi yang mau peduli dan membantu mereka kalau bukan kita," tutup Ike.
Relawan SJP Mamuju berbagi nasi kotak kepada penyandang disabilitas. Foto: Dok. SJP Mamuju
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten