Kualitas Pendidikan di Mamasa Disebut Rendah Akibat Kekurangan Guru

Konten Media Partner
14 November 2019 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Mamasa. Foto: Dok. SMKN 1 Mamasa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Mamasa. Foto: Dok. SMKN 1 Mamasa
ADVERTISEMENT
Kualitas pendidikan di Mamasa terbilang rendah. Hal itu salah satunya disebabkan oleh kurangnya guru di daerah tersebut sehingga ada SMA yang diajar oleh guru SD, bahkan ada sekolah yang diajar bukan berprofesi sebagai guru.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IV DPRD Sulbar, Sudirman, mengatakan rendahnya kualitas pendidikan di Mamasa juga bisa dilihat dari hasil Ujian Nasional (UN) yang rendah.
"Faktanya, kualitas pendidikan kita memang masih rendah. Dari hasil Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Sulbar berada di posisi 31 dari 34 provinsi," kata Sudirman saat melakukan kunjungan kerja di Mamasa, Rabu (13/11).
Menurutnya, pihaknya selama ini menerima laporan bahwa kondisi pendidikan tidak ada masalah. Namun dari yang ditemukannya di lapangan, masih banyak persoalan pendidikan yang dihadapi Mamasa.
Selain kekurangan guru, kata Sudirman, masalah lain pendidikan di Mamasa yakni kurangnya alokasi anggaran operasional untuk Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Pengawas, tidak terjangkaunya jaringan internet pada sebagian besar sekolah.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, masalah manajemen sekolah karena penempatan kepala sekolah tidak melewati prosedur sesuai ketentuan undang-undang serta berbagai persoalan lainnya.
"Masalah lain adalah kondisi psikologis siswa yang tidak nyaman selama proses belajar mengajar karena bencana alam seperti gempa. Masalah-masalah ini kita harus transparan, jangan ada yang ditutup-tutupi agar masalah pendidikan di Mamasa bisa dicarikan solusinya," ujarnya.