Layanan Terganggu, Ini Penjelasan Direktur PDAM Mamasa

Konten Media Partner
24 Januari 2020 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai PDAM Mamasa melakukan perbaikan pipa yang rusak diterjang tanah longsor. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai PDAM Mamasa melakukan perbaikan pipa yang rusak diterjang tanah longsor. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Perbaikan instalasi pipa Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Mamasa yang diterjang tanah longsor beberapa hari lalu di Dusun Orong, Desa Mambullilling, masih terus dikerjakan. Sudah sekitar lima hari perbaikan sejumlah pipa yang rusak terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Kejadian ini murni akibat kondisi alam yang bukan disengaja. Saya selaku direktur PDAM menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini kepada masyarakat, khususnya pelanggan PDAM. Mohon agar bersabar, kami tetap berupaya mudah-mudahan satu sampai dua hari ini air dapat mengalir," kata Direktur PDAM Mamasa, Awaluddin, Jumat (24/1).
Menurutnya, sejak kejadian tanah longsor Sabtu (18/1), pihaknya langsung menerjunkan sejumlah pegawai PDAM Mamasa melakukan pembenahan terhadap pipa yang rusak dan hingga saat ini masih terus dilakukan.
Setidaknya ada sekitar 10 pipa yang berbahan besi itu patah diterjang material longsoran. Sejumlah pegawai PDAM Mamasa terus berjibaku melakukan perbaikan menyambung pipa yang masih masih bisa digunakan.
Dikonfirmasi terkait kendala yang dihadapi dalam pengerjaan pipa yang rusak, Awaluddin mengatakan mereka terkendala kondisi medan karena lokasi kejadian tepat berada di daerah yang curam dan terjal serta kondisi jalan menuju lokasi tak bisa dijangkau kendaraan sehingga menyulitkan alat-alat yang digunakan bekerja cepat tiba di lokasi.
ADVERTISEMENT
"Karena lokasi tidak dijangkau kendaraan sehingga kami terpaksa memikul sejumlah alat-alat yang digunakan dalam bekerja seperti mesin las, genset, gerinda, pipa dan beberapa alat-alat lainnya. Semuanya kita pikul menuju lokasi,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Awaluddin, mereka juga terkendala kondisi cuaca buruk di mana saat jelang sore hari sering terjadi hujan sehingga menyulitkan mereka dalam bekerja. Dampak dari rusaknya 70 meter pipa milik PDAM ini juga mengakibatkan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Dengan kejadian ini, sejumlah warga di Kabupaten Mamasa sudah berhari-hari krisis air bersih. Sebagian dari mereka terpaksa menadah air hujan untuk keperluan sehari-hari jika hujan turun. Selain memanfaatkan air hujan, warga terpaksa harus mandi di sungai akibat tidak ada alternatif lain.
ADVERTISEMENT
"Sudah hampir enam hari air tidak jalan, kami warga yang hanya mengandalkan air PDAM sangat kesulitan. Hanya air hujan yang bisa kita manfaatkan, itu pun jika hujan turun. Kalau tidak lagi hujan, kita terpaksa mencari sumber-sumber air untuk diangkut yang digunakan masak dan minum sehari-hari saja," ungkap Etty, salah seorang warga Randanan, Desa Buntubuda.
Warga berharap agar pihak PDAM segera mempercepat pekerjaan pipa yang rusak itu, termasuk mencarikan solusi lain jika saja dalam beberapa hari ke depan pembenahan pipa PDAM yang rusak belum selesai.
"Jika belum bisa selesai dalam waktu dekat, mohon kami dicarikan solusi. Pihak PDAM bisa menggunakan mobil tangki untuk sementara mengangkut air dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan selama air belum mengalir," harap Etty.
ADVERTISEMENT
(Frendy)