Manfaatkan Lahan Kering, Gubernur Sulbar Canangkan Tanam Kedelai di Polman

Konten Media Partner
9 Januari 2021 21:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencanangan penanaman kedelai di lahan kering di Desa Tandung, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar, Sabtu (9/1). Foto: Dok. Humas Pemkab Sulbar
zoom-in-whitePerbesar
Pencanangan penanaman kedelai di lahan kering di Desa Tandung, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar, Sabtu (9/1). Foto: Dok. Humas Pemkab Sulbar
ADVERTISEMENT
POLEWALI MANDAR - Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, melakukan pencanangan penanaman kedelai di lahan kering di Desa Tandung, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sabtu (9/1).
ADVERTISEMENT
Pencanangan tersebut sebagai langkah Pemprov Sulawesi Barat menindaklanjuti program nasional dalam pengembangan tanaman kedelai di Sulbar. Penanaman kedelai ini sedianya mulai dilakukan di sekitar 300 hektare lahan yang ada di Kecamatan Tinambung.
Ali Baal menyatakan, Sulbar termasuk provinsi penerima bantuan terbesar di sektor pengembangan kedelai hingga peluang mengembangkan komoditi yang menjadi bahan baku tahu dan tempe ini seluas 50 ribu hektare.
"Bersyukur di Tinambung sudah menyiapkan lahan khusus pengembangan kedelai. Kedelai adalah hadiah dari pusat yang luar biasa, sekarang dikasih 50 ribu hektare, kita yang paling besar di Indonesia," ujarnya.
Ali berharap, para kelompok tani di daerah tersebut menyasar lahan yang terbengkalai untuk dimanfaatkan menanam kedelai yang bisa memberikan sumbangsih dalam perekonomian daerah.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian Sulbar, Syamsul Maarif menyebutkan, pihaknya menyiapkan pengembangan tanaman kedelai di Tinambung seluas 300 hektare yang ditargetkan seluas 160 hektare pada awal tahun 2021.
"Yang sudah dikerjakan baru delapan hektare. Kita menunggu arahan lebih lanjut dari Bapak Gubernur agar program nasional ini bisa terealisasi sebagaimana dalam visi-misi Gubernur Sulbar," kata Syamsul.
Yusuf, salah seorang petani setempat, mengatakan banyak hal yang bisa dikerjakan masyarakat setempat dengan memanfaatkan sumber daya lahan yang ada di daerah itu.
"Masyarakat di sini punya potensi lahan, dan tahap awal kita garap 20 hektare dulu. Awal tahun ini masih terkendala musim hujan, sehingga garapan lahan harus menunggu hingga kondisi tanah layak untuk ditanami bibit kedelai," pungkasnya. (adv)
ADVERTISEMENT