Miris, Daun Kelapa Jadi Alas Tenda Sebagian Pengungsi Korban Gempa di Majene

Konten Media Partner
22 Januari 2021 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokumentasi foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
MAJENE - Sudah sepekan berlalu gempa berkekuatan 6,2 magnitudo melanda dua Kabupaten di Sulawesi Barat yakni Mamuju dan Majene, hingga saat ini Jumat (22/1) sejumlah warga masih berada tenda di pengungsian.
ADVERTISEMENT
Namun miris, masih ada sejumlah pengungsi yang berada di Kelurahan Rangas, Kecamatan Baggae, Kabupaten Majene hanya beralaskan daun kelapa di bawah tenda darurat lantaran tak punya tikar. Daun kelapa dikumpul dalam tenda kemudian didesain hingga bisa digunakan sebagai alas tidur sehari-hari.
Nurlina, salah satu pengungsi di wilayah itu mengatakan, sejak gempa pada Jumat (15/1), ia bersama suami dan empat orang anaknya tidur beralaskan tikar daun kelapa. Bantuan tikar untuk mereka tak pernah tiba di tenda pengungsian yang mereka tempati.
"Sudah berapa malam kami tidur beralaskan daun kelapa, kalau hujan juga ya biasa kehujanan," ujarnya.
Nurlina menambahkan, sejak mengungsi pascagempa pada Jumat (15/1), dirinya belum pernah mendapatkan bantuan tikar maupun tenda dari donatur maupun pemerintah. Dia berharap agar segera mendapatkan bantuan tenda sehingga dirinya dan keluarganya tak lagi kesulitan menempati tenda yang hanya beralaskan daun kelapa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di lokasi tersebut juga terdapat beberapa pengungsi saling berdempetan karena kekurangan tenda bahkan terdapat beberapa tenda yang dihuni 19 KK.
Hingga saat ini, sejumlah warga masih memilih berada di pengungsian lantaran masih khawatir kembali ke rumah jika terjadi gempa susulan. Selain itu, sebagian rumah mereka sudah tak bisa ditinggali karena rusak, bahkan beberapa yang rata dengan tanah.